REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin meredam aksi ribuan buruh di Jalan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/10), dengan cara menemui dan meneruskan aspirasinya melalui surat tertulis ke Presiden Joko Widodo.
"Saya akan dukung perjuangan para buruh tetapi dengan syarat semuanya berjalan kondusif dan terima kasih atas kondusifitas ini, buruh Kabupaten Bogor begitu dewasa dan cerdas," ungkap Ade usai menemui ribuan buruh yang kemudian membubarkan diri.
Pasalnya, surat yang berisi keresahan kaum buruh Kabupaten Bogor atas Undang-Undang (UU) Cipta Kerja itu ia tandatangani setelah audiensi dengan perwakilan serikat buruh didampingi Kapolres Bogor dan Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor di Pendopo Bupati, Cibinong, Kamis (15/10).
Menurut Ade, pembelaan terhadap kaum buruh tersebut merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terhadap para buruh yang telah melakukan aksi penolakan UU Cipta Kerja secara kondusif di Cibinong, Bogor.
"Mereka (para buruh) dengan idealisme tinggi mampu untuk menjaga kondusifitas wilayah, jadi kami terutama Pemerintah Kabupaten Bogor mengucapkan terima kasih," kata Ade.
Pantauan wartawan di lokasi, aksi demo ribuan buruh yang berlangsung setelah pelaksanaan sholat Jumat itu berlangsung kondusif. Ribuan buruh kemudian membubarkan diri setelah Ade Yasin hadir di tengah-tengah aksi dan kembali menegaskan bahwa dirinya sudah menandatangani aspirasi buruh yang menolak UU Cipta Kerja.
Juru Bicara Serikat Buruh Kabupaten Bogor, Sukmayana mengatakan, kelompok buruh di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tetap melakukan demo meski keinginannya sudah dikabulkan Bupati Ade, sebagai bentuk solidaritas kepada kaum buruh.
"Kami optimalkan penyampaian aspirasi itu sebuah perjuangan, kami tidak mematahkan semangat kawan-kawan di bawah," ungkap Ketua DPC Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) Kabupaten Bogor itu.