Selasa 13 Oct 2020 00:29 WIB

Klaster Perkantoran di Sleman Munculkan 62 Kasus Positif

62 kasus dari klaster perkantoran tidak hanya berdomisili di Sleman.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah karyawan beraktivitas di kantor.  Klaster baru penyebaran Covid-19 muncul di Kabupaten Sleman yakni klaster perkantoran.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah karyawan beraktivitas di kantor. Klaster baru penyebaran Covid-19 muncul di Kabupaten Sleman yakni klaster perkantoran.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Klaster baru penyebaran Covid-19 muncul di Kabupaten Sleman yakni klaster perkantoran. Klaster perkantoran ini merupakan sebuah kantor swasta di Sleman yang bergerak di bidang telekomunikasi.

"Menurut laporan Dinkes Sleman, total ada 62 kasus (dari klaster perkantoran)," kata Berty kepada wartawan, Senin (12/10).

Baca Juga

Sebanyak 62 kasus tersebut tidak hanya terdiri dari warga Sleman. Namun, juga merupakan warga dari luar Sleman, bahkan luar DIY.

"Domisili tidak hanya DIY, sehingga yang luar DIY kita notifikasikan ke daerah asal. Termasuk yang domisili di luar Sleman, namun masih dalam provinsi DIY," ujarnya.

Kasus di klaster perkantoran ini berawal dari seorang karyawan yang melakukan pemeriksaan mandiri. Kasus pertama merupakan perempuan yang berumur 23 tahun.

Berty menyebut, total 62 kasus dari klaster perkantoran ini berkemungkinan bukan hanya karyawan kantor telekomunikasi di Sleman. Namun, ada kemungkinan berasal dari kontak erat kasus yang ada di perusahaan tersebut.

Hingga saat ini, pelacakan terhadap klaster tersebut masih terus dilakukan. Sehingga, kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih berpotensi meningkat dari klaster ini.  

"Tidak ada info lebih lanjut, hanya hasil tracing (pelacakan) sementara sejumlah (62) itu. Tracing masih berlanjut, tidak menutup kemungkinan 62 kasus ini juga berasal dari kontak erat selain di perusahaan tersebut," jelasnya.

Munculnya klaster perkantoran ini menambah adanya klaster penularan Covid-19 di Sleman. Sebab, beberapa waktu lalu juga muncul klaster pondok pesantren di Sleman.

"Memang dua hari terakhir ada laporan adanya kasus terkonfirmasi positif dari salah satu perusahaan di Sleman dan telah dilakukan tracing," kata Berty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement