REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah bangunan bekas bioskop Grand Theater di kawasan Senen, Jakarta Pusat, mengalami kebakaran, Kamis (8/10) malam WIB, dan hingga pukul 23.54 WIB, petugas masih berupaya melakukan proses pemadaman.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Dinas Pemadam DKI Jakarta melalui akun Twitter @humasjakfire, kebakaran terjadi pada pukul 21.30 WIB.
Dinas Pemadam DKI Jakarta mengerahkan sebanyak 25 unit pemadam ke lokasi kebakaran.
Belum diketahui penyebab pasti terjadinya kebakaran. Pada saat yang bersamaan sebelumnya sempat terjadi aksi anarkis massa penolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di sejumlah wilayah di Ibu Kota.
Sementara sejumlah fasilitas publik di kawasan Simpang Lima Senen, Jakarta Pusat, hancur berserakan usai demonstrasi ricuh berlangsung di sana, pada Kamis (8/10) malam WIB. Mulai dari Bioskop hingga pos polisi hangus terbakar.
Massa, yang menggelar aksi menolak UU Cipta Kerja itu, awalnya terkonsentrasi di sekitaran kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis sore. Polisi, dengan menggunakan gas air mata, berhasil memukul mundur massa yang berada di sekitaran Stasiun Gambir hingga ke Tugu Tani.
Namun di sana sejumlah oknum dari peserta aksi berulah. Mereka membakar Pos Polisi Tugu Tani sekitar pukul 17.00 WIB. Pos tersebut hangus terbakar. Polisi kembali memukul mundur massa hingga kawasan Simpang Lima Senen.
Namun, di sana terjadi bentrokan antara massa dan polisi saat sudah memasuki malam hari. Walhasil, sejumlah fasilitas publik hancur dan terbakar. Pertama kali hancur adalah Pos Polisi Lalu Lintas Simpang Lima Senen. Pos tersebut hangus dibakar. Tampak sejumlah coretan berisi makian kepada pemerintah dan DPR di dinding pos polisi tersebut.
Halte Transjakarta Senen, yang sedang dalam proses pembangunan, juga hancur. Ketika Republika mendatangi lokasi kejadian pukul 21.30 WIB, tampak kaca halte hancur berserakan. Namun massa aksi sudah ada lagi di sekitar lokasi.