REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, ada 11 halte bus Transjakarta yang dirusak massa saat demonstrasi menolak UU Cipta Kerja (Ciptaker), pada Kamis (8/10). Anies mengatakan biaya perbaikan 11 halte itu diperkirakan mencapai Rp 25 miliar.
"Ada beberapa halte yang memang rusak, di Bundaran HI ada dua, totalnya ada 11," kata Anies di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (8/10) malam.
Anies pun memastikan bahwa pihaknya akan segera memperbaiki seluruh fasilitas umum yang rusak. Sehingga masyarakat dapat kembali beraktifitas dan menggunakan fasilitas umum tersebut.
"Kalau halte yang terbakar tentu tidak bisa selesai malam ini. Tentu perlu waktu untuk recovery. Jadi untuk halte-halte nanti malam ini akan diukur seberapa besar kerusakannya, yang rusak total nanti akan disiapkan halte sementara dan yang rusaknya minor nanti bisa diperbaiki segera dan bisa digunakan," ungkap Anies.
Anies menambahkan, seluruh biaya perbaikan fasilitas umum itu akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Anies menuturkan, biaya yang digunakan untuk perbaikan seluruh fasilitas umum itu diperkirakan mencapai Rp 25 miliar.
"Ya DKI yang akan membiayai, sudah diprediksi, tadi sudah dihitung sekitar Rp 25 miliar," ucapnya.