REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendaraan taktis (rantis) Maung buatan PT Pindad pesanan Kementerian Pertahanan (Kemehan) sudah tiba di gedung Kemenhan, Jakarta Pusat. Rantis tersebut akan diserahkan oleh Menhan, Prabowo Subianto, ke Markas Besar (Mabes) TNI sore ini.
"Iya (sudah di Kemenhan) sore ini akan diserahkan kepada Mabes TNI," ujar Juru Bicara Menhan Republik Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis (8/10).
Dahnil menjelaskan, rantis ringan buatan dalam negeri yang pernah dijajal oleh Prabowo langsung itu akan diserahkan ke Mabes TNI pada sore ini sekitar pukul 16.00 WIB. Penyerahan Maung akan dilakukan langsung oleh Prabowo kepada Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
"Penyerahan akan dilakukan sore inu jam 16.00 WIB dari Menhan kepada Panglima TNI," jelas dia.
Sebelumnya, Prabowo menjajal produk terbaru rantis buatan PT Pindad, Bandung, Jawa Barat. Bahkan, Prabowo memberi nama rantis tersebut dengan nama yang identik dengan masyarakat Sunda.
"Pada sore hari ini saya dan tim dari PT Pindad mencoba kendaraan rantis 4X4 yang kami beri nama Maung," kata Prabowo dalam akun Twitter, @prabowo pada Ahad (12/7).
Prabowo tidak menjelaskan lokasi uji coba rantis Maung tersebut. Namun, terlihat ia begitu lihai mengendarai kendaraan tempur tersebut hingga menerjang lumpur yang memenuhi bodi kendaraan.
Prabowo saat itu didampingi Direktur Utama (Dirut) PT Pindad Abraham Mose dan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenhan Letnan Jenderal (Letjen) Ida Bagus Purwalaksana. Prabowo pun mendorong PT Pindad untuk memproduksi massal rantis tersebut untuk memenuhi kebutuhan TNI.
"Kementerian Pertahanan akan terus mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri, serta mendukung program penelitian dan pengembangan, agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh," ucap Prabowo.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Ade Bagdja, menjelaskan, kini perusahaan sedang membuat produk pesanan khusus dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, yaitu kendaraan taktis (rantis) bernama Maung. Pesanan yang akan dipenuhi itu mencapai 500 unit sesuai permintaan Kementerian Pertahanan.
"Kita melihat kebutuhan dan peluang dari berbagai macam kondisi Maung, ini sekalian kita sedang industrialisasi semoga tahun ini bisa 500 unit, meskipun kapasitas kita bangunan mencapai 1.000 unit dengan berbagai variannya," kata Ade dalam diskusi virtual yang diadakan Jakarta Defence Studies (JDS) dengan tema 'Tantangan Perang Generasi Keenam Versus Kemandirian Industri Pertahanan' di Jakarta, Rabu (26/8).