Kamis 08 Oct 2020 00:06 WIB

6 Mahasiswa Terluka, 3 Orang Kritis Saat Demo di Jababeka

Kondisi dua mahasiswa mengkhawatirkan karena retak bagian kepala

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Nur Aini
Sejumlah Mahasiswa tersungkur usai bentrokan dengan pihak Kepolisian pada aksi demonstrasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/10/2020). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan RUU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR RI.
Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Sejumlah Mahasiswa tersungkur usai bentrokan dengan pihak Kepolisian pada aksi demonstrasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/10/2020). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan RUU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR RI.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa (UPB), Kabupaten Bekasi, sempat mengalami kritis setelah terlibat dalam demonstrasi di kawasan Jababeka, Rabu (7/10). 

Hal itu terjadi lantaran aksi demo sempat diwarnai kericuhan. Humas UPB, Nining Yuningsih, mengatakan salah seorang mahasiswanya, bernama Nasrul sempat kritis dan harus menjalani operasi akibat keretakan tulang otak.

Baca Juga

"Anak kita memang ada beberapa yang terluka. Salah satunya yang cukup parah Nasrul. Ada keretakan di bagian kepala. Jadi dari RS Harapan keluarga dibawa ke RS Sentra medika dan (sedang) menunggu sadar," kata Nining saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (7/10) malam.

Nining menuturkan, jumlah mahasiswa UPB yang dilarikan ke rumah sakit ada enam. Tiga di antaranya berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Selain Nasrul, ada juga mahasiswa lain yang dalam kondisi cukup serius bernama Roy.

"Yang masih sedikit parah kondisinya Nasrul dan Roy. Sama, ada keretakan tapi Roy tidak sampai operasi. Kalau Nasrul ada patah di bagian kepala sekaligus retak," ujarnya.

photo
Sejumlah Mahasiswa terlibat bentrokan dengan pihak Kepolisian saat aksi demonstrasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/10/2020). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan RUU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR RI. - (Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO)

Nining belum dapat mengetahui pasti apa penyebab luka di bagian kepala dua mahasiswa jurusan manajemen tersebut. 

"Dokter sampaikan ada keretakan di bagian tulang kepala. Ini patah. Kemungkinan bisa saja dari tembakan gas air mata dan pukulan," tutur dia.

Tiga mahasiswa lain yang terluka dalam aksi demo sudah pulang dari rumah sakit. "Yang tiga orang maksa untuk pulang dalam kondisi yang tidak diperbolehkan sama dokter, tapi mereka paksa pulang kami tidak bisa melarang untuk itu," kata dia.

Terkait dengan aksi demo, Nining menyebut pihak kampus tak pernah melarang atau meminta mahasiswanya untuk turun ke jalan. Dia menilai mahasiswa sudah cukup dewasa dalam melakukan aksi yang dianggapnya benar.

"(Pihak kampus) tidak pernah melarang atau menyuruh. Intinya kita dari pihak Pelita Bangsa tidak melarang, apa yang baik menurut mereka. Cuma yang kita sayangkan dari teman-teman mahasiswa tidak ada pemberitahuan ke pihak kita," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement