Berbagai cara dilakukan perusahaan demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19), seperti yang dilakukan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) yang merevolusi seluruh wajah perangkat teknologi digital informasinya.
Revolusi tersebut dimulai dari lompatan kemampuan fitur aplikasi mobile Tije yang dilengkapi dengan teknologi nirsentuh. Melalui aplikasi Tije, penumpang dapat membeli tiket melalui QR code yang tersedia tanpa harus melalui loket. Pengguna cukup memindai QR code pada alat tap in yang ada di halte.
Direktur Pelayanan dan Pengembangan Transjakarta, Achmad Izzul Waro mengatakan, digital QR ticketing pada layanan Transjakarta merupakan terobosan baru perusahaan untuk mendukung Pemprov DKI Jakarta menerapkan protokol kesehatan.
"Melalui aplikasi ini, kita harapkan masyarakat semestinya bisa stay di rumah. Tapi bilamana tetap harus melakukan perjalanan diharapkan bisa menggunakan layanan atau aplikasi tanpa sentuh sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujarnya dalam peluncuran aplikasi Tije secara virtual.
Selain digital QR ticketing, fitur lain yang ada dalam aplikasi Tije di antaranya transfer tiket. Pengguna aplikasi dapat membeli tiket untuk orang lain seperti teman, kesayangan, keluarga atau siapa saja yang bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.
QR ticket ini diklaim merupakan layanan pertama di Indonesia yang memiliki fitur transfer tiket. Izzul melanjutkan, kecepatan transfer tiket mencapai maksimal lima detik dengan kapasitas internet yang memadai. Sementara, kecepatan tap in pada gate koridor ditemukan mencapai dua hingga tiga detik.
"Diharapkan partisipasi aktif masyarakat menggunakan layanan angkutan umum, terutama pada saat nanti kehidupan kembali normal seperti sedia kala," katanya.
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan Smart Assistance, merupakan asisten pribadi yang dapat mengingatkan agenda atau rencana bepergian menggunakan layanan terintegrasi Tije maupun Jaklingko. Selain itu, pelanggan dan warga DKI pun kini tidak perlu membuka berbagai aplikasi atau ke halte untuk mengetahui estimasi kedatangan bus, karena sudah tersedia dalam aplikasi.
"Fitur ini dapat mengurangi waktu tunggu penumpang di dalam halte sehingga diharapkan dapat mengurangi antrian. Ini sebagai upaya menerapkan protokol kesehatan dengan tetap menjaga jarak di halte," tambahnya.
Dengan berbagai fitur tersebut, aplikasi Tije dinilai Izzul sejalan dengan Kegiatan Strategis Daerah No. 29 terkait dengan Transportasi Terintegrasi Jaklingko yang dalam salah satu indikator keberhasilannya adalah pelaksanaan One Man One Ticket.
"Dengan demikian, kami berharap mendapat data pelanggan yang akan digunakan untuk meningkatkan sistem di mana layanan rute akan disesuaikan dengan perkembangan demand," terang Izzul.
Susilo Dewanto, Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub DKI Jakarta menambahkan, inovasi melalui media digital ini menjadi perhatian utama karena turut mendukung program Pemerintah Provinsi dalam menekan penyebaran virus Covid-19 melalui transisi benda.
"Dengan demikian, seluruh moda transportasi milik pemerintah yang melayani warga DKI siap terintegrasi secara sistem monitoring dan pembayaran guna memberikan kenyamanan dan pengalaman menyenangkan," katanya.
Transjakarta juga menyediakan WIFI gratis bagi pelanggan untuk membantu kelancaran antrian masuk dan keluar halte terutama pada jam- jam padat. WIFI gratis ini akan tersedia di seluruh koridor (1-13). Namun, hingga akhir tahun ini baru 12 koridor dikarenakan sudah tersedia fiber optic.
"Pada koridor 13, akan kami siapkan fiber optic-nya agar dapat dinikmati seluruh pelanggan dan warga DKI. Tidak lupa kami sampaikan bahwa Transjakarta juga membuka kesempatan memanfaatkan fitur WIFI gratis ini bagi pengusaha yang ingin memasarkan produknya kepada rata-rata 250 ribu pelanggan setiap hari dimasa PSBB ini dan hingga 1 juta perhari pada saat normal tanpa Covid," jelas dia.
Layanan tersebut hanya dapat digunakan dengan mendownload aplikasi TIJE yang telah tersedia di IOS maupun Android. "Kami mengajak seluruh warga DKI untuk saling melindungi dengan menggunakan teknologi tanpa sentuh. Gunakan satu kartu satu orang untuk memutus penularan virus dan jangan lupa 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta tetap di rumah saja," tuturnya.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id