REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar menggelar kick off penyaluran bantuan sosial tahap III bagi warga yang terdampak pandemi Covid-19. Para penerima manfaat di bansos tahap III ini sudah melalui 22 proses seleksi yang berjenjang hingga menghasilkan jumlah penerima sebanyak 1,9 juta kepala keluarga.
Kick off yang dipimpin oleh Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh. Arifin Soedjayana, Kadinsos Jawa Barat Dodo Suhendar di Gudang Panasia, Moh Toha, Bandung, Rabu (7/10).
“Yang mendaftar ke Pikobar itu 3,5 juta kami tidak serta merta yang mendaftar mendapatkan bantuan. Itu kami seleksi sampai 22 kali proses akhirnya dapat 1,9 juta,” ujar Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja.
Setiawan mengatakan, dalam proses screening pihaknya memastikan tidak ada penerima yang memperoleh batuan ganda mengingat bantuan yang bersifat bansos ada 9 pintu. Profesi yang sifatnya harian pun dipertimbangkan, kemudian juga usia.
“Ada dalam screening yang usianya di bawah 17 tahun, atau 5 tahun itu kan tidak mungkin,” katanya.
Setiawan memastikan, bansos tahap III pun mengalami perubahan komposisi non tunai dan tunai. Dimana sebelumnya pada tahap I dan II satu paket bansos yang nilainya Rp 500 ribu, komposisinya non tunai itu berjumlah Rp 350 ribu dan bantuan tunai Rp 150 ribu.
“Bantuan ketiga ini non tunai Rp 250 ribu dan tunainya Rp 250 ribu. Sekitar tanggal 14 Oktober distribusi, penyalurannya langsung ke warga penerima masih menggunakan PT POS, diperkirakan 15 hari akan kita selesaikan,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Arifin Soedjayana mengatakan, total calon penerima manfaat Bansos tahap III ini jumlahnya mencapai 1,907.274 kepala keluarga. Menurutnya, jumlah ini sudah diverifikasi dan dipadankan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Oleh karena itu diharapkan ketepatan data pada Bansos tahap III ini lebih baik,” katanya.
Rencananya penyaluran bantuan sosial tahap III ini akan dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia dan mulai disalurkan pada penerima manfaat 14 Oktober. Arifin berharap, penyaluran bisa tuntas seluruhnya pada 29 Oktober mendatang.