REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Wali Kota Bandung Oded M Danial mengingatkan pelaku berinisial KW yang diduga melecehkan Masjid Persatuan Islam (Persis) untuk belajar tata krama. Selain itu, dia meminta, agar tidak mencari sensasi demi konten di media sosial dapat viral.
"Pak kapolres melapor, ya saya kira mengimbau warga Kota Bandung, warga Jabar, mari kita belajar hidup pakai tata krama dan etika hidup," ujarnya, Senin (5/10).
Dia meminta masyarakat agar tidak membuat konten di media sosial dengan cara yang tidak baik demi bisa viral. "Nggak boleh untuk mendapatkan viral melakukan hal seperti itu (melecehkan)," katanya.
Melalui rilisnya, Tim Advokat LBH Persis, Zamzam Raziqin mengatakan, Ahad (4/10) kemarin, pengguna tiktok dengan akun @kenwilboy berinisial KWS membuat konten video yang bercerita bahwa ia mendengar suara aneh di tengah jalan. Kemudian, ia menunjuk masjid Pesantren Persis Pajagalan sebagai sumber suara aneh tersebut.
Dia mengatakan, suara aneh itu diduga merupakan lagu DJ yang menjadi backsound pada aplikasi tiktok. Pelaku pun sambil mengatakan orang yang memutar musik di masjid adalah orang yang tidak memiliki akhlaq.
"Pernyataannya tersebut yang ia unggah di akun media sosialnya sendiri adalah berita bohong, ia melakukan recording di depan Pesantren Persis 1-2 Pajagalan Bandung menggunakan aplikasi dengan backsound lagu DJ dan menuduh lagu itu berasal dari masjid," katanya.
Dia melanjutkan, beberapa jam kemudian, ia mengunggah kembali video yang menyatakan maksud dari video tersebut untuk mengedukasi. Namun, pada kenyataannya video pertamanya hanya berisi berita bohong dan juga dinilai oleh sebagian pihak sebagai penistaan terhadap agama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
