REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim bahwa pemerintahan yang ia pimpin telah mampu membawa Indonesia mengatasi tantangan Covid-19. Hal ini ia sampaikan dalam tayangan video yang diunggah oleh pihak istana kepresidenan di kanal resmi Youtube, Sabtu (3/10) malam. Jokowi bahkan menyebut bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia tidaklah buruk, bahkan cukup baik.
"Tujuh bulan ini, Indonesia membuktikan mampu mengatasi masalah. Belum sempurna, iya. Tapi bisa kita perbaiki bersama-sama. Mengatasi pandemi ini memang sulit. Memerlukan kerja keras bersama dan saya yakin kita akan dapat melakukannya," ujar Presiden dalam pesan yang ia sampaikan.
Jokowi juga memilih menampilkan data terbaru mengenai persentase kesembuhan nasional yang terus meningkat setiap bulannya. Dari bulan Maret lalu dengan rata-rata kesembuhan hanya 3,84 persen, kemudian meningkat pada April dengan 9,79 persen, Mei 21,97 persen, Juni 37,19 persen, Juli 49,40 persen, Agustus 67,04 persen, hingga September 72,28 persen.
Bahkan pada update terbaru per 2 Oktober, persentase kesembuhan di Indonesia mencapai 74,9 persen. Angka ini sudah melampaui rata-rata dunia yakni 74,43 persen.
"Maka saya hanya bicara fakta. Dalam jumlah kasus dan jumlah kematian, Indonesia jauh lebih baik ketimbang negara lain dengan jumlah penduduk yang besar," ujar Jokowi.
Berdasarkan data yang ditampilkan Jokowi, Indonesia memang berada di urutan ke-23 dalam peringkat angka kumulatif kasus positif Covid-19 dunia. Jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Tanah Air per 2 Oktober sebanyak 259.499 orang, di bawah AS di peringkat pertama dengan 7,49 juta kasus positif atau India di peringkat kedua dengan 6,39 juta kasus.
Sementara untuk kasus kematian, Indonesia juga berada di peringkat ke-23 dunia dengan 10.972 orang meninggal dunia. Peringkat pertama ditempati AS dengan 212.665 kasus kematian, kemudian Brazil di peringkat kedua dengan 144.767 kasus kematian.
"Sebaiknya kalau membandingkan ya seperti itu. Kalau Indonesia dibandingkan dengan negara-negara kecil yang penduduknya sedikit tentu perbandingan seperti itu tidak bisa menggambarkan keadaan yang sebenarnya," ujar Jokowi.
Dalam penanganan pandemi Covid-19 ini, menurut Jokowi, yang terpenting adalah seluruh pihak bisa berkoordinasi tanpa berpolemik.
"Yang penting dalam situasi seperti ini jangan ada yang berpolemik. Dan jangan ada yang membuat kegaduhan kegaduhan," ujarnya. N