REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan sekaligus Wakil Ketua Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Terawan Agus Putranto meminta pers tidak membuat gaduh di tengah pandemi Covid-19.
Terawan mengatakan wartawan dibutuhkan untuk menangkal hoaks dan berita menyesatkan. Ia mencontohkan salah satu keberhasilan pemerintah di negara lain dalam menekan laju pandemi dipengaruhi oleh pers yang selalu memberitakan positif perkembangan Covid-19.
"Pers punya peran yang signifikan dalam rangka menghambat laju corona, tentu dengan memberitakan kabar yang benar tentang Pandemi. Kita ambil contoh Keberhasilan beberapa negara di luar seperti Singapura dan negara lain berkat Pers yang membela Negaranya lewat pemberitaan yang benar pandemi bisa dilawan. Bukan malah memperkeruh dan membuat gaduh," katanya Sabtu (3/10)
Terawan menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari dan Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi. Selain itu, hadir juga Ketua Panitia Pelaksana HPN 2021 Auri Jaya, Ketua Mappilu PWI Suprapto Sastro Atmojo, Wakil Bendahara Umum PWI Pusat Dar Edi Yoga dan Humas PWI Pusat Mercys Charles Loho.
Terawan juga menyebut pers adalah pahlawan. Terawan menganggap pers berperan penting dalam melayani masyarakat melalui pemberitaan yang baik dan benar di tengah pandemi covid-19.
"Media adalah pahlawan bangsa seperti di masa pandemi ini, di saat bangsa membutuhkan pikiran dan tenaga mereka untuk mengatasi penyebaran Covid-19," kata Terawan.
Sebelumnya Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, sebanyak 5.800 wartawan di seluruh Indonesia akan ikut dilibatkan dalam upaya perang melawan Corona. Para wartawan akan bertugas dalam penyampaian pesan positif dan faktual terkait perubahan perilaku.
“Satgas bersama PWI kerja sama untuk pelibatan 5.800 wartawan dari seluruh provinsi dari Aceh sampai Papua,” katanya, dalam Webinar Mappilu PWI Kamis (1/10).