REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri berencana mengidentifikasi batik berbagai motif dan filosofinya di desa seluruh Indonesia. Hal itu disampaikan saat peluncuran Belanja Batik Secara Online saat memeringati Hari Batik Nasional yang bertajuk Yang Terbaik Yang Terbatik.
"Saya berobsesi Kemendes harus bisa melakukan inventarisasi, mendata batik-batik di Indonesia dari Sabang sampai Merauke itu ada berapa, dengan makna yang bagaimana dibangun atau dimunculkan dari adat mana, suku mana," ungkap Menteri Desa PDTT di Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (2/10).
Gus Menteri ini mengatakan, semua motif batik pasti hasil kreasi warga desa yang masih setia melestarikan adat dan budaya nenek moyangnya. Oleh sebab itu, patut diapresiasi dan dikampanyekan agar rakyat Indonesia semakin bangga dan cinta dengan batik.
Mendes akan menggerakkan seluruh pendamping desa dan perangkat desa untuk membantu mendata dan menginventarisir batik di daerah masing-masing sekaligus filosofi dari motif batik tersebut.
Gus Menteri menjelaskan, Indonesia memiliki 74.953 Desa yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Dengan demikian, akan ada puluhan ribu motif batik dengan berbagai karakter dan filosofinya di masing-masing daerah.
"Yang paling akhir dan mengajak kepada kita semua para pengrajin batik untuk berupaya semaksimal mungkin menggunakan pewarna alami sebagai bagian dari usaha kita untuk terus melestarikan alam Indonesia untuk anak cucu kita," imbuhnya.
Sekadar informasi, dalam rangka Hari Batik Nasional Kemendes PDTT menggelar beberapa rangkaian acara untuk mengampanyekan batik Nusantara. Salah satunya membranding gedung dengan batik dari berbagai motif khas daerah.
Tidak hanya itu, semua mobil dinas dibranding batik dan semua pegawai Kemendes PDTT diwajibkan menggunakan batik selama sebulan penuh. Puncaknya menggandeng banyak marketplace kampanyekan Gerakan Belanja Batik Secara Online.