Jumat 02 Oct 2020 17:25 WIB

Purwakarta Bangun Rumah Batik

Rencananya, fasilitas Rumah batik tersebut bisa selesai pada akhir tahun ini.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. (Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta)
Foto: Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. (Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta membangun sentra batik yang dalam waktu dekat akan dirampungkan. Pembangunan sentra batik menjadi bentuk perhatian pemerintah daerah Purwakarta pada kekayaan Indonesia yang sudah diakui dunia. 

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menuturkan batik merupakan keanekaragam hasil karya masyarakat Indonesia. Tak sedikit mmasyarakat Purwakarta juga mengolah kain batik dengan berbagai macam corak dan warna. Anne mengatakan saat ini, pemerintahan daerah terus menggenjot pembangunan rumah batik. Rencananya, fasilitas tersebut bisa selesai pada akhir tahun ini.

Baca Juga

“Rumah Batik ini, tempatnya di bekas terminal Plered. Ke depan, lokasi itu jadi pusat pembuatan kerajinan tersebut," kata Anne dalam keterangan tertulisnya bertepatan dengan Hari Batik Nasional, Jumat (2/10).

Anne menjelaskan rumah batik ini merupakan fasilitas pembuatan batik dengan konsep dari hulu ke hilir. Jadi, di area yang luasnya mencapai 5.000 meter tersebut, selain ada pabrik batik (area produksi), juga ada //outlet dan area edukasi pembuatan batik bagi pelajar maupun masyarakat.

Ia mengatakan dibangunnya Rumah Batik ini karena sampai saat ini Purwakarta belum memiliki sentra kerajinan batik. Sedangkan, banyak warga yang berminat menjadi perajin batik. Serta, minat masyarakat akan batik cukup tinggi. Tak hanya itu, daerah ini juga sudah memiliki motif batik khas yang menggambarkan tentang kultur di wilayah ini. 

“Hingga sekarang, sudah ada 150 motif batik yang dikembangkan. Dari ratusan motif itu, di antaranya air mancur Situ Buleud, manggis, Waduk Jatiluhur, Gunung Parang, serta Tajug Gede Cilodong,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Peridustrian Kabupaten Purwakarta, Ahmad Nizar, menambahkan, nantinya Rumah Batik itu akan diramaikan sekitar 50 perajin. Para perajin ini, menjadi agen untuk mentransfer ilmunya kepada masyarakat ataupun pelajar. Dengan demikian, para perajin ini selain memproduksi batik, mereka juga menjadi mentor bagi pengunjung.

"50 perajin ini, sudah mendaftar ke kami. Mereka juga, sudah diberi pendidikan mengenai batik. Salah satunya, kita bawa ke sentra-sentra batik di Jabar dan Jateng," kata Nizar.

Dengan adanya rumah batik ini, diharapkan ke depannya batik khas Purwakarta  bisa lebih terkenal lagi. Bahkan, bisa bersaing dengan batik lainnya di pasar secara luas. Sehingga, batik Purwakarta ini bisa menambah daftar panjang kekayaan kerajinan yang ada di Indonesia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement