REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel) terus melakukan pemantauan perkembangan titik api (hotspot) untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Tim gabungan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) intensif memantau perkembangan titik panas di sejumlah kabupaten.
"Pemantauan dilakukan di kabupaten yang tergolong rawan kebakaran hutan meskipun sekarang mulai sering turun hujan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah di Palembang, Rabu (30/9).
Untuk melakukan pemantauan titik api/panas secara intensif dilakukan dengan cara melalui patroli darat dan udara menggunakan helikopter. Selain itu pihaknya juga rutin melakukan rapat koordinasi dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan di provinsi yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut yang cukup luas mencapai jutaan hektare.
Guna mengawasi hutan dan lahan yang tersebar di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi setempat, memerlukan kerja sama dan dukungan semua pihak. Selain itu partisipasi masyarakat juga memiliki peran yang besar dalam melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan karhutla yang biasa terjadi pada setiap musim kemarau.
Melalui upaya tersebut diharapkan kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun 2020 ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga bencana kabut asap yang dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat bisa dicegah, ujar Iriansyah.