Rabu 30 Sep 2020 17:42 WIB

Pengamat Sebut Ada Tren Positif Pada Masa Awal Kampanye

Diharapkan kampanye sehat yang sesuai protokol terus diwujudkan.

Warga berbincang dengan Calon Wali Kota Solo dari Partai PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka melalui virtual box saat Kampanye Blusukan Online di kampung Dawung, Serengan, Solo, Jawa Tengah, Ahad (27/9/2020).
Foto: ANANTARA/Mohammad Ayudha
Warga berbincang dengan Calon Wali Kota Solo dari Partai PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka melalui virtual box saat Kampanye Blusukan Online di kampung Dawung, Serengan, Solo, Jawa Tengah, Ahad (27/9/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jeirry Sumampow, mengungkapkan ada tren positif pada masa awal digelarnya kampanye calon kepala daerah pada Pilkada Serentak 2020. Hal itu ia simpulkan setelah melihat pelanggaran terhadap protokol kesehatan minim terjadi.

"Dalam masa kampanye awal ini, ada tren positif terkait dengan kepatuhan peserta pemilu terhadap protokol kesehatan covid-19 dalam kampanye," ujarnya, Rabu (30/9).

photo
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jeirry Sumampow. - (Dok. Pri)

Meskipun terjadi beberapa pelanggaran, lanjut Jeirry, itu tak sebanyak atau semasif dalam tahapan sebelumnya. Dalam hal ini, ia pun mengapresiasi tindakan tegas Bawaslu serta Kepolisian terhadap paslon yang melanggar.

"Ada proses penindakan yang lebih tegas oleh Bawaslu maupun oleh aparat kepolisian," ujar dia.

Jeirry menyatakan, kerjasama kedua lembaga penegak hukum tersebut penting dan harus berlanjut. Hal ini agar kasus-kasus yang muncul bisa segera ditangani dan diberikan sanksi, baik jika dilakukan oleh peserta pemilu atau pun oleh masyarakat.

"Jika penegakan hukumnya tegas, disiplin dan kepatuhan bisa kita harapkan terwujud secara menyeluruh. Ke depan, penindakan tegas oleh pihak dan aparat yang berwewenang perlu terus kita dorong," ujar dia.

Pada masa awal digelarnya kampanye, diketahui ada sejumlah kontestan yang menerapkan metode kampanye virtual. Jeirry pun menyampaikan apresiasinya terhadap calon kepala daerah yang telah mengubah gaya kampanye ke dunia maya di tengah pandemi Covid-19.

"Kita perlu memberi apresiasi kepada para calon yang melakukan kampanye secara virtual, dengan memanfaatkan media yang ada," tutur Jeirry.

Menurut dia, model dan metode kampanye tersebut tepat diterapkan oleh paslon di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Dia pun mengajak kontestan lain agar melakukan kampanye secara virtual dan aman.

"Jika tren positif ini terus dikembangkan, kita bisa menikmati terwujudnya kampanye sehat. Artinya, kampanye dalam pilkada serentak tahun ini tidak mengancam keselamatan rakyat sebagaimana yang sering dikuatirkan sebelumnya. Proses kampanye dapat terus berlangsung dan keselamatan pemilih juga terjamin," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement