REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran lift di Gedung Nusantara I DPR RI murni akibat kesalahan pengerjaan konstruksi lift pada lantai 8.
Terkait insiden yang terjadi di Selasa (29/9) pagi itu, Project Manager PT Angkasa Pura Solusi, Teuku Agam Saifudin, penanggung jawab kontraktor lift, meminta maaf pada Sekretariat Jenderal DPR RI.
"Saya ingin sampaikan mohon maaf kepada pihak Sekjen DPR RI atas kejadian tersebut," ujar Agam di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta.
Peristiwa kebakaran itu akibat percikan api sewaktu pekerja memotong balok separator (separator beam) lift di lantai 8 mengenai tumpukan sampah kabel yang sudah lama di dasar lift dan sudah lama dibiarkan. "Percikan api yang mengakibatkan kepulan asap karena tumpukan kabel yang sudah lama terdapat di pintu lift terbakar," ujar Agam.
Untuk itu, Agam memohon maaf telah menyebabkan kegaduhan. Untuk sementara waktu, pengerjaan renovasi dan pembangunan lift di Gedung Nusantara I pun dihentikan. Peristiwa terbakarnya lift yang terjadi pada Selasa pagi itu sempat menghebohkan para penghuni gedung tersebut. Termasuk di antaranya Tenaga Ahli Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf, Aditya Nurullahi P.
Adit mengetahui adanya peristiwa itu sejak lantai dasar Gedung Nusantara I dipenuhi kepulan asap. "Di basement, sempat ada banyak kepulan asap," ucap Adit. Adit mengaku melihat bahwa sumber api berasal dari dalam lift anggota dewan. "Sumber (api)-nya dari lift anggota, akibat pengerjaan konstruksi," ungkap Adit.