Jumat 25 Sep 2020 06:45 WIB

Sumba Tengan Potensial Jadi Food Estate di NTT

Kawasan Anakalang di Sumba Tengah memiliki lahan seluas kurang lebih 3.500 ha.

Petani memanen padi menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) saat panen raya di areal persawahan lumbung pangan nasional Food Estate di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (12/9/2020). Panen raya di areal Food Estate tersebut stabil meski di tengah pandemi COVID-19 dan menghasilkan total 12 ton padi jenis hibrida dari lahan dua hektare. ilustrasi
Foto: Makna Zaezar/ANTARA
Petani memanen padi menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) saat panen raya di areal persawahan lumbung pangan nasional Food Estate di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (12/9/2020). Panen raya di areal Food Estate tersebut stabil meski di tengah pandemi COVID-19 dan menghasilkan total 12 ton padi jenis hibrida dari lahan dua hektare. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan, kawasan lahan sawah tadah hujan Anakalang di Desa Umbu Pabal, Kabupaten Sumba Tengah, potensial untuk dijadikan sebagai lokasi food estate di NTT. Kawasan ini memiliki lahan seluas kurang lebih 3.500 ha.

Selama ini lahan itu hanya ditanami satu kali yaitu padi. "NTT bisa dijadikan salah satu lokasi food estate. Ketika Menteri Pertanian dan Dirjen Tanaman Pangan datang ke Sumba Tengah, yang salah satu misinya mempersiapkan itu," kata Peneliti Sumber Daya BPTP NTT.

Baca Juga

Meski begitu, Tony tidak mengetahui persis berapa luas lahan dan lokasi sentera produksi dan komoditas utama di NTT. Menurut dia, jagung merupakan salah satu komoditas unggulan yang akan dikembangkan. Ini sejalan dengan program pengembangan tanam jagung panen sapi (TJPS) oleh Gubernur NTT.

NTT menurut Tony, juga masih punya lahan luas di banyak tempat. Lahan itu bisa dioptimalkan melalui upaya penyediaan air, terutama di musim kemarau, seperti di Flores, Sumba, Timor yang bisa optimal, jika difasilitasi secara fokus.

Contohnya yang di Anakalang, Gubernur NTT telah meminta DinasP UPR segera mengebor air sebanyak lebih dari 50 sumur bor. Di lokasi itu adalah bagian dari cekungan air tanah (CAT).

Saat ini tim survei sudah mulai bekerja. Belum lagi jika ditambah dengan embung besar maka NTT akan bisa sebagai penyedia pangan.

"Saya yakin bahwa, kehadiran Menteri Pertanian dalam rangka mempercepat penyiapan lahan dan air untuk mimpi NTT menjadi salah satu kawasan food estate nasional," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement