REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri bisa berbangga hati. Karena, dalam release terbaru dari Kemendikbud (21/9/2020), STMIK Nusa Mandiri masuk dalam 10 perguruan tinggi di Indonesia, dengan peringkat teratas pembelajaran berbasis daring dengan sistem Learning Management System (LMS) atau Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Indonesia.
Program SPADA Indonesia merupakan program yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (saat ini Kemendikbud) untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap pembelajaran berbasis daring yang bermutu di Perguruan Tinggi.
Dr Dwiza Riana, ketua STMIK Nusa Mandiri mengatakan ini merupakan suatu lecutan bagi tim LMS Nusa Mandiri untuk lebih meningkatkan performa dari LMS Perguruan Tinggi (PT).
“Akan tetapi ini juga menjadi semangat bagi dosen untuk terus berlomba-lomba memberikan pelayanan pembelajaran daring bagi mahasiswa,” ujar Dwiza dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu (23/9).
Ia menyampaikan para dosen harus memperbanyak penyajian konten-konten pembelajaran yang menarik, kreatif dan bermutu bagi mahasiswa. Sehingga, LMS Nusa Mandiri mampu sebagai media daring yang bersahabat dan dapat diandalkan agar belajar menjadi menarik di masa pandemi Covid-19.
“LMS kampus STMIK Nusa Mandiri masuk dalam 10 teratas LMS PT dapat dilihat pada laman https://spada.kemdikbud.go.id/ berkat karya-karya dosen kampus Nusa Mandiri yang terus berinovasi memberikan sajian kuliah daring yang menarik bagi mahasiswa,” kata Dwiza.
Ia pun berharap mahasiswa kampus STMIK Nusa Mandiri mampu mengoptimalkan penggunaan LMS Nusa Mandiri untuk proses pembelajaran.
“Semoga mahasiswa kampus Nusa Mandiri tetap bersemangat menimba ilmu pengetahuan di tengah masa pandemi Covid-19 dan selalu menjaga kesehatan agar semua cita-cita yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal,” tutup Dwiza.