REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Depok terus bertambah. Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok pada Selasa (22/9), terjadi penambahan terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 102 orang dan total keseluruhan yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai sebanyak 3.439 orang.
Dampaknya, ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit rujukan pasien positif Covid-19 penuh. Solusinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berencana menjadikan hotel dan tempat penginapan untuk pasien postif Covid-19 bergejala ringan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Novarita mengatakan, Wisma Makara Universitas Indonesia (UI) akan dijadikan tempat isolasi bagi pasien Covid-19 bergejala ringan. “Rencananya akan ditempatkan di sana, saat ini sedang persiapan,” kata Novarita di Balai Kota Depok, Selasa (22/9).
Menurut Novarita, nantinya Wisma Makara UI akan seperti Wisma Atlet. Pasien yang berada disana akan disuplai obat-obatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Untuk pengobatan, pasien akan diberikan berbagai macam vitamin untuk peningkatan daya tahan tubuh. Selama masa isolasi, pasien harus tenang agar tidak menjadi beban pikirannya," terangnya.
Dia menambahkan, Wisma Makara UI cukup layak dan memenuhi persyaratan untuk ruang isolasi. Seperti memiliki ventilasi udara, bersih, kamar mandi di dalam kamar. "Ada 60 kamar, dan tiap kamar akan diisi dua pasien," ucap Novarita.
Selain Wisma Makara UI, Hotel Sifaana juga bersedia dijadikan tempat isolasi pasien positif Covid-19 bergejala ringan. "Kami masih menunggu keputusan dari Pemkot Depok, sebenarnya telah mengajukan permohonan tersebut sejak empat hari lalu. Dari PHRI Jawa Barat (Jabar). Jika pengajuan itu dikabulkan, maka Hotel Sifaana bakal menyiapkan sebanyak 50 unit kamar tidur. Namun dengan catatan, yang bisa diterima hanyalah pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan," ujar Manajemen Hotel Sifaana, April.
April mengutarakan, alasan pihaknya mendaftar tak lain karena omset yang menurun sejak pandemi Covid-19. Ini dari manajemen, kita enggak bisa jawab. Mungkin juga kondisi sekarang ini sepi juga, mungkin kalau dipakai ada pendapatan. Karyawan kita kan juga terkena imbas karena sepi konsumen," tuturnya.
Dia berharap, dengan adanya kebijakan tersebut dapat membantu memulihkan bisnis hotelnya yang berada di Jalan Margonda. "Sekarang ini kan kita rugi untuk operasional, bayar karyawan. Omset sudah turun jauh, hancur, okupansinya cuma 15 persen sekarang. Keterpurukan itu terjadi sejak Januari. Ya, Januari, Februari masih mending. Tapi kesananya sudah hancur. Maret hingga Juli kita tutup," keluh April.
Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengapresiasi Wisma Makara UI dan Hotel Sifaana yang bersedia dijadikan tempat isolasi pasien positif Covid-19 bergejala ringan dan sedang. "Kita akan sewa tempat penginapan atau hotel. Itu harus dilakukan, karena kita masih ada dana cadangan. Saya rasa dalam aturan dari Pemerintah Pusat mengenai anggaran, sudah begitu longgar terkait dengan penggunaan dana untuk penanganan Covid-19," terang Pradi.