Ahad 20 Sep 2020 23:48 WIB

Tito Sarankan Konser Kampanye Pilkada Secara Daring

Selain secara daring, konser kampanye pilkada disarankan lewat TVRI atau RRI.

Mendagri Tito Karnavian.
Foto: ARIF FIRMANSYAH/ANTARA FOTO
Mendagri Tito Karnavian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendukung pelaksanaan konser nonfisik sewaktu pelaksanaan kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada). Mendagri mengusulkan agar konser nonfisik dilakukan secara daring atau melalui siaran radio dan televisi melibatkan TVRI dan RRI.

"Ini sebetulnya menjadi peluang untuk event organizer kampanye. Nah, memang ada hambatan yang tidak memiliki saluran komunikasi yang baik, tetapi ada RRI ada TVRI yang bisa tembus dan di beberapa daerah hijau masih bisa dilakukan kampanye terbatas," kata Mendagri dalam seminar daring yang diselenggarakan, Ahad (20/9).

Baca Juga

Selain itu, Mendagri juga menyarankan agar kerumunan yang melibatkan kehadiran massa secara fisik di setiap tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada), terutama saat kampanye harus dibatasi.

"Apa pun bentuknya, harus dibatasi semaksimal mungkin," katanya menekankan.

Tito lantas menegaskan, "Saya tidak setuju ada rapat umum, konser apalagi. Saya tidak sependapat maka saya membuat surat langsung ke KPU, Kemendagri keberatan tentang itu," kata Mendagri.

Namun, menurut Tito, bukan berarti seluruh kegiatan pengumpulan massa kampanye secara fisik harus dilarang. Tito merasa agak kurang adil apabila larangan kampanye itu diterapkan.

"Saya sebagai Mendagri mengusulkan 50 orang karena 50 orang (dimungkinkan untuk) jaga jarak. Agak kurang fair kalau dibatasi total, nonpetahana tentu ingin popularitas dan elektabilitasnya naik maka diberikan ruang yang disebut rapat terbatas," kata Tito.

Ia mengatakan, pilkada yang dirancang dengan baik dapat menjadi momentum emas untuk membuat masyarakat di 270 daerah yang menggelar pemilihan kepala daerah bergerak secara serius menangani Covid-19. Mulai dari calon kepala daerah hingga tim suksesnya melakukan kampanye masif, misalnya membagikan masker, hand sanitizer, dan sabun.

Menurut dia, makin banyak masyarakat berbuat, makin baik. Hal itu akan membantu pemerintah menangani Covid-19 di daerah tersebut.

Namun, tentu semua itu memerlukan regulasi yang maksimal untuk mencegah kerumunan sosial dan untuk mendorong serta mewajibkan para pelaksananya mematuhi protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement