Selasa 15 Sep 2020 22:14 WIB

Dua Pegawai Kejari Jakpus Positif Covid, 8 Reaktif

Delapan pegawai yang reaktif jalani isolasi mandiri.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak dua pegawai Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Kejari Jakpus) terkonfirmasi positif Covid-19. Selain itu, ditemukan juga delapan pegawai lainnya yang dinyatakan reaktif setelah menjalani tes cepat atau rapid test massal.

"Awalnya hari Jumat itu diketahui ada dua yang positif setelah dilaporkan dirinya (melalui swab mandiri), itu langsung dilakukan tes massal dan kemudian dilakukan tes masif ternyata ditemukan lagi ada sekitar delapan yang reaktif," ujar Kasi Intel Kejari Jakpus Ashari Syam saat dihubungi wartawan, Selasa (15/9).

Baca Juga

Ashari menuturkan, delapan pegawai yang reaktif tersebut sudah menjalani pemeriksaan tes usap atau swab test, namun hasilnya dikabarkan belum keluar. Sembari menunggu hasil tes usap tersebut, delapan pegawai itu kini melakukan isolasi mandiri. "Delapan pegawai ini sudah di-swab kemarin, tinggal tunggu hasil hari Jumat kata Dinas Kesehatan," ungkapnya.

Sementara itu, lanjut Ashari, pegawai lain yang pernah melakukan kontak dengan dua pegawai Kejari Jakpus yang positif Covid-19 juga telah diminta melakukan isolasi mandiri.

Kejari Jakpus sudah meminta karyawannya bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sebagian. Ashari menambahkan, pihaknya juga telah mensterilisasi area gedung dengan melakukan penyemprotan disinfektan.

Selain itu, kantin yang dicurigai dan diduga berpotensi menimbulkan kerumunan juga telah ditutup. Ashari menyebut tes massal dilakukan bagi seluruh pegawai Kejari Jakpus, mulai dari polisi hingga pengawalnya. Adapun para tahanan tidak diikutsertakan dalam tes tersebut.

"Semuanya dites, polisinya, pengawalnya dites semua. Tahanan enggak dites. Tahanan itu kan memang dites rapid kalau mau dibawa pulang, mau keluar. Alhamdulillah enggak ada (yang positif Covid-19)," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement