Selasa 15 Sep 2020 18:10 WIB

Kasus Meninggal Akibat Covid Naik 2,2 Persen dalam Sepekan

Jubir pemerintah mengatakan kasus meninggal akibat Covid-19 naik 2,2 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, kasus kematian karena Covid-19 meningkat hingga 2,2 persen dalam sepekan terakhir ini. Hingga hari ini, total akumulasi kasus meninggal sebanyak 8.965.

Sedangkan, rata-rata angka kematian di Indonesia sebesar 4,1 persen. Angka rata-rata kasus meninggal inipun tercatat masih lebih tinggi dari angka rata-rata dunia yang sebesar 3,16 persen.

Baca Juga

"Perkembangan kasus meninggal Covid-19 secara mingguan, selama seminggu terakhir ini mengalami kenaikan 2,2 persen," ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (15/9).

Wiku kemudian mendetilkan lima daerah dengan kenaikan angka kematian tertinggi. Pertama yakni Sumatera Barat yang sebesar 150 persen dari empat orang menjadi 10 orang. Kedua, Bali sebesar 72,5 persen yaitu dari 40 menjadi 69 kasus. Ketiga, Riau sebesar 35,5 persen yakni dari 17 menjadi 23 kasus.

"Keempat, DKI Jakarta naik 28,6 persen dari 91 ke 117. Kelima Jawa Timur yaitu 11,2 persen dari 196 menjadi 218," katanya.

Wiku pun meminta kepala daerah dan masyarakat di lima provinsi tersebut agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap pandemi covid yang masih terjadi ini. Sehingga kasus kematian dapat ditekan.

Lebih lanjut, Wiku mendetilkan jika dilihat dari persentase kematian tertinggi, maka Jawa Timur menduduki posisi pertama yakni sebesar 7,25 persen. Kedua, Jawa Tengah dengan persentase 6,45 persen. Ketiga, Bengkulu sebesar 6,44 persen. Keempat, Sumatera Selatan sebesar 5,94 persen; dan NTB sebesar 5,89 persen.

"Jadi kalau kita lihat seperti ini perlu menjadi perhatian dari provinsi yang baru saja kami sebut agar betul-betul dapat menekan angka kematiannya sehingga paling tidak sama dengan angka nasional atau bisa lebih rendah lagi," kata Wiku.

Sedangkan lima daerah dengan laju kematian tertinggi yakni pertama, Kota Surabaya dengan jumlah 35,96 per 100 ribu penduduk. Kedua, Kota Semarang sebesar 31,71 per 100 ribu penduduk. Ketiga, Jakarta pusat sebesar 29,78 per 100 ribu penduduk. Keempat, Kota Manado sebesar 23,03 per 100 ribu penduduk. Dan Kota Mataram dengan angka 22,98 per 100 ribu penduduk.

"Kami berpesan bahwa angka-angka kematian mohon betul-betul dapat ditekan, mohon bantuan seluruh masyarakat, kita sekarang sedang menghadapi pandemi, mari kita jaga seluruh keselamatan rakyat Indonesia dengan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement