REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menyatakan prihatin atas kasus penusukan yang diduga dilakukan oleh pemuda berinisial AA terhadap Syekh Ali Jaber saat menghadiri pengajian dan wisuda Tahfidz Al Quran di Masjid Falahudin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Lampung.
"Kami atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menyampaikan rasa keprihatinan atas kejadian penusukan di Lampung kepada ulama kita, Syekh Ali Jaber, yang merupakan sahabat warga Jawa Barat," kata Ridwan Kamil atau Kang Emil, Senin (14/9)
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini mengajak seluruh warga Jabar untuk mendoakan Syekh Ali Jaber agar segera pulih dan selalu dilindungi oleh Allah SWT.
"Oleh karena itu, pertama kita doakan agar beliau segera pulih, sehat kembali," kata dia.
Peristiwa penikaman Syekh Ali Jaber terjadi di halaman Masjid Falahuddin, Jalan Tamin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Ahad (13/9). Kala itu, ia sedang berdialog dengan seorang anak berusia 9 tahun di atas panggung. Ali Jaber sedang menawarkan hadiah kepada anak tersebut yang diketahui anak yatim. Dia telah berniat akan memberikan hadiah umroh, namun belum kesampaikan sudah ada kejadian.
Ia menawarkan hadiah sepeda, ternyata anak penghafal Alquran tersebut belum bisa bersepeda. Akhirnya, ia mengajak ibunya foto bersama untuk mengabadikan bersamanya dengan telepon seluler ibunya. Tapi, sayangnya handphone-nya tidak bisa.
Syekh Ali Jaber meminta jamaah yang memiliki handphone berkamera mengabadikan pertemuannya dengan anak penghafal Alquran tersebut dalam foto. Setelah menengok sebelah kanan untuk menyapa jamaah, ia melihat ada lelaki berlarian naik ke panggung dan langsung menusuk lengan kanannya. Pada saat itu, secara rafleks ia menahan hujaman sajam ke tubuhnya dengan tangan dengan tenang.
“Allah berikan ketenangan bukan karena saya hebat atau bukan saya punya kelebihan apa-apa, tapi Allah berikan kemuliaan di saat mendapat ujian,” ujarnya.