REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seluruh pengurus Partai Gerindra periode 2015-2020 dinyatakan demisioner usai pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB). Hanya posisi ketua umum dan sekretaris jenderal yang sudah resmi terisi.
“Pak Prabowo sebagai ketua umum dan ketua dewan pembina, sekaligus formatur tunggal. Pada kongres itu satu-satunya yang baru ditunjuk sebagai formatur tunggal adalah Pak Ahmad Muzani sebagai sekretaris jenderal,” ujar politikus Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (11/9).
Untuk itu, saat ini tidak ada satu pun kader Partai Gerindra yang dapat mengaku sebagai wakil ketua umum, ketua DPP, atau posisi lainnya. Sebab, hanya Prabowo dan Muzani yang sudah dinyatakan resmi memiliki posisi sejak KLB.
“Kami minta kepada teman-teman media untuk tidak mengangkat berita yang mengatasnamakan entah ketua DPP Partai Gerindra, wakil ketua umum Partai Gerindra, atau Dewan Anggota Pembina Partai Gerindra,” ujar Dasco.
Adapun, susunan kepengurusan Partai Gerindra ini sudah diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM pada Selasa (8/9) lalu. "Dengan ini disampaikan kepengurusan Gerindra baru disampaikan kepada Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 8 September 2020 kemarin," ujar Dasco.
Sebelumnya Partai Gerindra menggelar Kongres Luar Biasa di Hambalang, Bogor, Sabtu (8/8) lalu. Dalam kongres tersebut Prabowo Subianto kembali terpilih sebagai ketua umum Partai Gerindra dan menunjuk Ahmad Muzani sebagai sekretaris jenderal (Sekjen) partai Gerindra.
Prabowo juga dipercaya menjadi formatur tunggal dalam menentukan kepengurusan Partai Gerindra 2020-2025. Partai Gerindra akan segera mengumumkan susunan kepengurusan Partai Gerindra 2020-2025 dalam waktu dekat.
Hal tersebut disampaikan politikus Partai Gerindra Habiburokhman. "Saya barusan bersama Pak Dasco dengan Pak Muzani, Pak Prasetyo, Sugiono menyerahkan susunan kepengurusan ke pak menteri (Menkumham). Barusan tadi sebelum ke sini sudah diserahkan," kata Habiburokhman.