Kamis 10 Sep 2020 13:32 WIB

Abdul Malik Fadjar, dari Guru Sekolah Hingga Guru Bangsa

Abdul Malik adalah tokoh multi dimensi: guru, aktivis, dan negarawan.

Abdul Malik Fadjar.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Abdul Malik Fadjar.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: M Fuad Nasar, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI

Bapak Malik merupakan tokoh multi dimensi: guru, aktivis, dan negarawan. Beliau adalah begawan dunia pendidikan yang gigih dan visioner. Pengalaman lapangannya dimulai dari guru SD di daerah Nusa Tenggara Barat hingga menjadi dosen, dekan, rektor dan menteri yang menangani bidang pendidikan.

Baca Juga

Prestasi dan reputasi Pak Malik Fadjar sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (1983-2000) dan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (1993-1996) maupun ketika menjabat Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama (1996-1998) terukir di hati banyak orang.

Dalam pemerintahan, Ketua PP Muhammadiyah tersebut pernah mengemban amanah sebagai Menteri Agama (1998-1999), Menteri Pendidikan Nasional (2001-2004), Plt. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (2004) dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2015-2019).

Pak Malik Fadjar merupakan figur langka yang memiliki jejak kepemimpinan di dua kementerian yang menangani urusan strategis menyangkut masa depan bangsa, yaitu sebagai menteri agama dan menteri pendidikan. Selain itu Pak Malik adalah pelaku sejarah yang berperan dalam perubahan politik dan reformasi tahun 1998.

Selama satu setengah tahun Pak Malik menjabat Menteri Agama, dalam suasana reformasi, berhasil melahirkan Undang-Undang Penyelenggaraan Haji dan Undang-Undang Pengelolaan Zakat.

Sikap egaliter yang tulus memancar dari pribadi dan gaya kepemimpinannya akan tetap dikenang.

Pak Malik sebagai cendekiawan Muslim dan Muslim yang cendekia selalu menjaga integritas dan moralitas dalam kedudukan dan jabatan yang pernah diamanahkan kepada beliau.

Malik Fadjar salah satu dari sembilan tokoh nasional yang hadir memenuhi undangan Presiden Soeharto di Istana Negara pada 19 Mei 1998, guna membicarakan solusi persoalan bangsa dan mengatasi situasi negara yang sudah tidak stabil pada waktu itu, di mana aksi demonstrasi menuntut reformasi terjadi dimana-mana dan semakin meluas. Pak Malik Fadjar merupakan figur langka yang memiliki jejak kepemimpinan di dua kementerian yang menangani urusan strategis menyangkut masa depan bangsa, yaitu sebagai menteri agama dan menteri pendidikan.

Selain itu Pak Malik adalah pelaku sejarah yang berperan dalam perubahan politik dan reformasi tahun 1998. Selama satu setengah tahun Pak Malik menjabat Menteri Agama, dalam suasana reformasi, berhasil melahirkan Undang-Undang Penyelenggaraan Haji dan Undang-Undang Pengelolaan Zakat.

Sikap egaliter yang tulus memancar dari pribadi dan gaya kepemimpinannya akan tetap dikenang. Pak Malik sebagai cendekiawan muslim  dan muslim yang cendekia selalu menjaga integritas dan moralitas dalam kedudukan dan jabatan yang pernah diamanahkan kepada beliau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement