Selasa 08 Sep 2020 00:33 WIB

BMKG Cilacap Ingatkan Gelombang Laut Selatan Bisa Capai 6 M

Tingginya gelombang laut selatan Jawa, dipengaruhi kecepatan angin di atas Samudera H

Rep: Eko Widiyatno / Red: Agus Yulianto
Ombak besar bergulung menghempas ke pantai. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang tinggi mulai 4 hingga 6 meter.
Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA
Ombak besar bergulung menghempas ke pantai. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang tinggi mulai 4 hingga 6 meter.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP --  Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, kembali mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi terjadinya gelombang tinggi di perairan selatan Pulau Jawa. Dalam peringatan dini yang dirilis Senin (7/9), disebutkan gelombang laut di perairan selatan Jawa bisa mencapai 6 meter.

"Gelombang laut setinggi ini bisa membahayakan semua jenis kapal yang melaut di perairan Samudera Hindia," jelas prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Nurfaijin. Menurutnya, peringatan dini yang dikeluarkan BMKG Cilacap berlaku selama tiga hari, mulai Senin (7/9) hingga Rabu (9/9).  

Dia menyebutkan, potensi gelombang tinggi 4-6 meter ini, berpeluang di seluruh perairan selatan Pulau Jawa. Khususnya, di wilayah pengamatan stasiun Meteorologi Cilacap, yang meliputi perairan laut selatan Sukabumi hingga perairan selatan Yogyakarta.

Menurutnya, tingginya gelombang laut di perairan selatan Jawa, dipengaruhi kecepatan angin di atas samudera Hindia. Berdasarkan pengamatan, diketahui kecepatan angin di samudra selatan Pulau Jawa mencapai 8 hingga 25 knot. Sedangkan di wilayah utara, antara 6 hingga 20 knot.

Terkait kondisi ini, dia meminta masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir sekitar pantai selatan, agar lebih berhati-hati. "Kondisi laut selatan saat ini cenderung tidak bersahabat. Hindari mandi-mandi di pantai bagi wisatawan atau warga sekitar pantai," katanya.    

Demikian juga, para nelayan yang biasa melaut dengan perahu kecil, agar benar-benar memperhatikan kondisi cuaca. Bila kecepatan angin dirasa melampaui biasanya, agar mengurungkan kegiatannya mencari ikan.

Demikian juga dengan kapal tongkang pengangkut batubara atau kapal kapal kargo, agar segera mencari lokasi penambatan bila terjadi cuaca buruk. "Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m, bisa membahayakan kapal-kapal besar," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement