REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri dan Kementrian Pariwisata kembali memberikan pendampingan kepada desa-desa terpencil melalui bimbingan teknis desa wisata. Kegiatan kali ini diberikan kepada Desa Cihanjawar Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (3/9).
Kegiatan ini dihadiri oleh Irfan Suryana selaku kepala Bidang Pariwisata Dinas Parriwisata, Teguh Tri Widodo selaku Kasie Pemberdayaan Masyarakat Regional 1b wilayah Jawa, Arif Hidayat selaku wakil Ketua II STMIK Nusa Mandiri, beberapa dosen dan mahasiswa Nusa Mandiri, serta Ijudin selaku sekretaris desa dan pemuda karangtaruna Desa Cihanjawar.
Arif Hidayat mengatakan kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun oleh dosen kampus STMIK Nusa Mandiri dan dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata.
“Kegiatan ini dilaksanakan sguna membantu para membangun dan menggali potensi yang ada di desa-desa terpencil,” ujar Arif dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sementara itu, Irfan Suryana selaku kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk menjadikan Desa Cihanjawar sebagai desa wisata yang dikunjungi oleh banyak wisatawan serta menambah tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia.
Syifa Nur Rakhmah selaku pemateri menjelaskan tentang penerapkan CHS di tempat wisata -- kebersihan (Cleanlees), kesehatan (Healthy) dan keselamatan (Safety) keamanan -- di era new normal.
“Seluruh warga di daerah ini sebaiknya menyadari potensi wisata dan pelayanan prima desa wisata dengan pengembangan potensi produk-produk parawisata di daerah ini,” kata Syifa.