REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pun berterima kasih PT KCIC menepati janjinya menyelesaikan pembangunan sekolah. Hal ini merupakan komitmen dari PT KCIC , PT BSBI dan PT WIKA untuk relokasi sekolah yang terkena imbas dari pembangunaan proyek nasional tersebut.
Anne menilai bangunan sekolah yang dibangun sangat representatif daripada unit sekolah yang sebelumya. Sehingga, ia ingin bangunan tersebut dijadikan standar untuk sekolah lain agar menjadi standar yang sama dengan berbagai fasilitas yang ada.
"Diharapkan akan memotifasi anak-anak untuk belajar lebih giat lagi. Terkait masa pembelajaran saat pandemi Covid-19, untuk sementara pemkab akan melihat situasi sesuai dengan zona, jika sudah hijau maka akan dilanjutkan kegiatan belajar dengan tatap muka," kata Anne.
Direktur HR, LA dan Aset PT KCIC Puspita Anggraeni menyampaikan, pihaknya mulai berproses pembangunan pada Desember lalu. Pembangunan pun berhasil dirampung beberapa bulan kemudian meski kondisi saat ini sedang pandemi Covid-19.
"Memang sudah sesuai dengan rencana, kita ingin menyiapkan unit sekolah ini sebelum masa pandemi selesai agar nantinya anak-anak akan langsung bersekolah di sini dan bisa beraktivitas belajar secara langsung, sehingga tidak ada proses pembangunan ketika mulai bersekolah," kata Puspita.
Pihaknya ingin menunjukan, proyek PT KCIC ini sebetulnya meningkatkan fasilitas yang ada untuk masyarakat. Total ada dua unit sekolah di Jawa Barat yang terimbas proyek kereta cepat ini.
"Di Purwakarta cuma satu sekolah yang di relokasi. Kalau membangun ulang sebetulnya susah, namun karena memindahkan akibat adanya pembangunan kereta cepat ini, relokasi sekolah ini bisa berjalan dengan baik," kata dia.
Ia menuturkan, adapun fasilitas penunjang di area sekolah tersebut, seperti fasilitas belajar, fasilitas olah raga. Disediakan juga ruang terbuka hijau yang sangat mengakomodasi semua kegiatan, dan bisa menjadi percontohan untuk sekolah lainnya di Purwakarta.