Jumat 04 Sep 2020 05:28 WIB

Pesan-Pesan Purnomo untuk Gibran

Pasangan Gibran-Teguh pada hari ini mendaftar ke KPU Solo.

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo (kedua dari kiri), bersama pasangan Gibran Rakabuming Raka (kedua dari kanan) - Teguh Prakosa (paling kiri), saat jumpa pers persiapan pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota Solo, di kantor DPC PDIP Solo, Kamis (3/9). Gibran-Teguh akan mendaftar ke kantor KPU pada hari pertama pendaftaran, Jumat (4/8).
Foto: Republika/binti solikah
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo (kedua dari kiri), bersama pasangan Gibran Rakabuming Raka (kedua dari kanan) - Teguh Prakosa (paling kiri), saat jumpa pers persiapan pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota Solo, di kantor DPC PDIP Solo, Kamis (3/9). Gibran-Teguh akan mendaftar ke kantor KPU pada hari pertama pendaftaran, Jumat (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Binti Sholikah, Rizkyan Adiyudha

Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo memberikan beberapa pesan kepada pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa sebelum mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pilkada Surakarta 2020. Pasangan Gibran-Teguh pada Jumat (4/9) akan mendaftarkan diri ke KPU Solo.

Baca Juga

"Saya bangga atas kedatangan tamu Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo bersama pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa," kata Achmad Purnomo di sela acara silaturahim pasangan Gibran-Teguh di kediamannya, Tipes Laweyan Solo, Kamis petang.

Purnomo menyampaikan terima kasih atas kedatangan, khususnya kepada pasangan Gibran-Teguh. Menurutnya, pasangan ini tinggal menunggu waktu menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta pada Pilkada 2020.

Ia berpesan kepada Gibran-Teguh untuk meneruskan misi dan visi pejabat sebelumnya, Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo, terutama untuk rakyat kecil yang membutuhkan kesehatan dan kesejahteraan. Selain itu, lanjut dia, Solo sebagai kota budaya agar dinomorsatukan.

"Saya berharap misi dan visi Wali Kota Rudyatmo yang merakyat bisa diteruskan," kata Purnomo menegaskan.

Ia berharap Surakarta di bawah kepemimpinan Gibran-Teguh ke depan lebih nasional lagi, bahkan menjadi kota percontohan di Indonesia, terutama hubungan antara manusia, gotong royong, dan kebersamaannya. Kendati demikian, Purnomo mendoakan kepada pasangan Gibran dan Teguh agar semuanya lancar dan seperti harapan bersama.

"Mudah-mudahan Solo tetap aman dan tenteram di tengah pandemi Covid-19 dan semuanya tetap sehat," kata Purnomo.

Menurut Gibran Rakabuming Raka, Achmad Purnomo merupakan tokoh senior yang dihormati. Maka, ketika rekomendasi dari DPP turun di Semarang, orang pertama yang ditemuinya adalah Purnomo.

Gibran dalam kesempatan itu juga menyampaikan maaf apabila selama ini ada kata-kata yang salah atau tidak berkenan, baik berasal darinya maupun dari sukarelawannya. Pada kesempatan tersebut, Gibran ingin sekali Purnomo bergabung dalam tim pemenangan sebagai penasihat.

Ia menyakini pengalaman Purnomo dapat menambah masukan dan saran untuk dirinya dan Teguh Prakosa.

"Saya bersama Pak Teguh juga akan melibatkan para tokoh dan senior dalam megambil keputusan. Saya sangat berharap Pak Purnomo bisa bergabung. Saya juga akan banyak belajar dari beliau," kata Gibran.

Gibran dan Teguh rencananya akan mendaftarkan diri sebagai calon wali kota dan wakil wali kota dalam Pilkada Solo 2020, pada Jumat (4/8). Gibran-Teguh bersama rombongan akan berangkat dari kantor DPC PDIP Solo pukul 14.00 WIB.

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, pasangan Gibran-Teguh akan mengenakan pakaian adat Jawa Solo yang dikenakan Ki Gede Sala yakni, blangkon Sidomukti dan baju lurik. Keduanya akan naik sepeda dan diiringi tujuh andong masing-masing diisi dua penumpang. Selain itu, juga didampingi sekitar 30 orang yang naik sepeda.

"Ini salah satu upaya kami untuk mengkampanyekan kendaraan ramah lingkungan untuk mengurangi polusi udara. Kami menggunakan sepeda dan andong tidak ada suara berisik tapi tidak akan mengurangi bobot pendaftaran ke KPU karena nanti ketua-ketua partai pendukung juga akan ikut," terang Rudyatmo saat jumpa pers di Kantor DPC PDIP Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/9).

Rombongan yang ikut ke KPU terdiri dari pimpinan partai politik pendukung Gibran-Teguh, kerabat dari Gibran, serta dari DPC PDIP Solo. Lantaran KPU Solo membatasi jumlah pengantar, maka DPC PDIP Solo juga membatasi kader yang ikut masuk ke KPU.

Hanya 12 orang yang diperbolehkan masuk ke kantor KPU terdiri dari sembilan ketua parpol pendukung di Solo, Gibran dan Teguh, serta Ketua Tim Pemenangan Putut Gunawan. Selain itu, 30 pengantar diperbolehkan mengantar sampai halaman KPU.

"Dan untuk Pimpinan Anak Cabang (PAC) tidak diperbolehkan ikut, di rumah masing2 untuk mendoakan agar perjalanan pendaftaran lancar, selamat sampai tujuan dan dilanjutkan malam harinya konsolidasi. Kemarin sudah kami informasikan melalui WhatsApp, untuk menjaga protokol kesehatan maka PAC dan ranting tidak ikut berangkat ke KPU," imbuh Rudyatmo.

Rudyatmo menambahkan, rombongan bakal menerapkan protokol kesehatan antara lain, memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer. Selain itu, keberangkatanya naik sepeda tidal boleh berjajar lebih dari dua.

"Sebelum berangkat kami akan berdoa bersama, setelah itu pulangnya juga kami tutup dengan doa. Doanya saya berharap ada dari enam agama," ucapnya.

Gibran menyatakan persiapan sudah siap semua. "Persyaratan juga sudah lengkap. Doakan semoga besok lancar. Besok (hari ini) Selvi ikut, Bu Teguh juga ikut," ucap putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.

Gibran menambahkan, dia juga akan meminta doa restu dari ayahnya sebelum berangkat mendaftar ke KPU, melalui sambungan telpon. Sebab, untuk berangkat ke Jakarta waktunya tidak memungkinkan.

Hasil survei

Sebelumnya, survei Indonesian Public Institute (IPI) mendapati bahwa tingkat kesukaan publik terhadap Gibran Rakabuming Raka baru menanjak pada Agustus 2020 lalu. Hal tersebut terjadi setelah Achmad Purnomo mengundurkan diri dari pencalonan dan PDIP memberikan restu kepada Gibran untuk maju di Pilkada Solo.

Berdasarkan data survei IPI pada Desember 2019 menunjukan bahwa tingkat kesukaan publik kepada Achmad Punomo lebih tinggi daripada Gibran. Sebesar 68 persen publik lebih menyukai Purnomo sedangkan 65,5 persen menyukai Gibran.

Tingkat kesukaan publik kepada kedua sosok tersebut menurun ke level 62,6 dan 62,2 persen pada Juni 2020. Purnomo masih unggul dengan selisih tipis. Tingkat kesukaan masyarakat terhadap Gibran meroket pada Agustus ke level 73,4 persen setelah mendapat rekomendasi PDIP. Sedangkan Purnomo bercokol dengan tingkat kesukaan 66,7 persen.

Survei dilakukan pada 3 hingga 7 Agusutus 2020 terhadap 440 responden. Survei IPI juga menangkap bahwa dukungan terhadap Gibran juga baru terlihat menanjak pada Juni 2020. Pada Desember 2019, dukungan terhadap Gibran hanya sebesar 29,5 persen. Angka itu berselisih jauh dari dukungan terhadap Purnomo sebesar 41,8 persen.

Pada Juni 2020, dukungan publik kepada Gibran merangkak naik ke level 37,8 persen sedangkan Purnomo mendurun ke angka 28,3 persen. Dukungan Gibran kembali meningkat menjadi 44,9 persen berbanding 8,4 persen bagi Purnomo pada Agustus 2020.

Pergerakan grafik serupa juga terlihat dari sisi pemilih militan di mana Gibran kalah dari Purnomo pada Desember 2019, sebesar 21,4 berbanding 15,7 persen. Kenunggulan berbalik bagi Gibran mulai Juni 2020 dengan besaran persentase 11 banding 19,6 persen. Pada Agustus, Gibran pemilih militan Gibran menjadi 32,6 persen berbanding Purnomo 4,8 persen.

"Agustus ini setelah rekomendasi PDIP, sementara Purnomo ini mundur di Mei. Saat itu publik menilai dia (Purnomo) enggak maju dan mulai di situ elektiabilitas turun kemudian publik mulai melihat Gibran," kata Direktur Ekskutif IPI Karyono Wibowo dalam konferensi virtual di Jakarta, Kamis (27/8).

photo
Gibran Rakabuming Raka - (Infografis Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement