REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menggelar seminar daring terkait perawatan jangka panjang bagi lanjus usia (lansia). Agenda ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2020.
Seminar diikuti kader-kader dan tenaga-tenaga kesehatan dari 25 puskesmas di Kabupaten Sleman. Dalam sambutannya, Bupati Sleman, Sri Purnomo menerangkan, seminar daring ini tidak cuma menjadi ajang silaturahmi.
Tapi, jadi wadah luaskan informasi tentang upaya-upaya meningkatkan kualitas hidup lansia. Serta, menaikkan kapasitas pengelola program di puskesmas dan menguatkan pemberi perawatan tanpa pelatihan (caregiver informal).
"Jumlah lansia yang ada di Kabupaten Sleman pada 2019 mencapai 127.052 jiwa, 80,09 persen dari jumlah itu telah mendapatkan layanan kesehatan lansia dari Pemkab Sleman, banyak yang aktif dalam berbagai paguyuban," kata Sri, Kamis (3/9).
Atas kondisi tersebut, Sri berharap, seminar daring dapat semakin mendorong lansia terus semangat dan produktif berkarya. Yang mana, perlu libatkan bimbingan dari kader kesehatan, relawan dan keluarga yang miliki lansia.
Menurut Sri, perhatian yang sudah diberikan Pemkab Sleman diwujudkan pula melalui penanganan kesehatan lansia lewat pembinaan kelompok dan posyandu usia lanjut. Ada pula pelatihan kader dan pembinaan senam bugar usia lanjut.
Selain itu, ia menekankan, puskesmas-puskesmas di Kabupaten Sleman merupakan Puskesmas Santun Lansia. Artinya, sebagian besar telah memiliki layanan yang fokus kepada kesehatan untuk lansia.
"Selain itu, puskesmas memiliki program prolanis yang bertujuan mendorong peserta penyandang sakit kronis mencapai kualitas hidup optimal," ujar Sri.
Pada kesempatan itu, turut hadir Wakil Bupati Sleman sekaligus Ketua Komisi Daerah (Komda) Lansia, Sri Muslimatun. Sri menjadi narasumber terkait peran Komda Lansia dalam pembangunan kesehatan lansia di Kabupaten Sleman.