REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan mengajak warga untuk melakukan penyemprotan disinfektan mandiri. Sebanyak 578 alat semprot disinfektan telah disebar di seluruh RW di Jakarta Selatan. “Rutinitas (penyemprotan disinfektan) kita sudah enggak bikin jadwal lagi, karena kita sudah menyiapkan untuk bisa mandiri,” kata Kepala Markas PMI Jakarta Selatan, Didi Supriyadi.
Didi merincikan, masing-masing RW di seluruh kelurahan di Jakarta Selatan telah diberikan sprayer atau alat semprot disinfektan berikut cairannya. Sehingga, warga bisa melakukan disinfeksi di setiap gang-gang permukiman masing-masing.
Cairan yang digunakan untuk disinfeksi mandiri, dijelaskan Didi adalah klorin yang bisa digunakan untuk menyemprot area luar rumah, atau Wipol yang bisa digunakan di dalam rumah. Cairan tersebut bisa disediakan sendiri oleh warga. Meski demikian, masih ada beberapa kelurahan yang meminta cairan disinfektan ke pihak PMI untuk penyemprotan dengan jumlah yang besar. “Tapi ada beberapa kelurahan yang mau menyemprot wilayah dengan jumlah yang besar, kadang-kadang minta ke sini obatnya kita berikan,” tutur Didi.
PMI Jakarta Selatan juga masih menerima permintaan warga jika ada yang ingin wilayahnya dilakukan penyemprotan disinfektan oleh pihak PMI. Misalnya, ada warga di sekitar wilayah yang positif Covid-19 atau yang meninggal karena Covid-19. “Sesuai dengan permintaan dan kebutuhan saja, setiap kelurahan nanti minta ke kita,” kata Didi.
Selain memberikan alat semprot disinfektan, PMI Jakarta Selatan juga menyebarkan wastafel untuk cuci tangan di seluruh kelurahan di Jakarta Selatan serta di sejumlah pasar. Didi menjelaskan, sebanyak 65 wastafel telah ditempatkan di setiap kantor kelurahan dan 24 wastafel di pasar-pasar. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mengajak warga untuk memerangi Covid-19 secara mandiri.