Senin 31 Aug 2020 03:18 WIB

DPR Jembatani Kepentingan Buruh-Pengusaha di RUU Ciptaker

DPR akan mencari titik temu kepentingan buruh dan pengusaha di RUU Ciptaker

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Supratman Andi Agtas
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Supratman Andi Agtas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Legislasi (Baleg) DPR RI tengah berupaya mencari titik temu antara kepentingan pengusaha dan serikat buruh dalam pembahasan Rancangan Undang Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker). DPR menggelar pertemuan dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pada Jumat (28/8) setelah mencapai kesepahaman dengan serikat buruh 

Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas mengatakan, pertemuan dengan Apindo merupakan jembatan untuk menyamakan kepentingan antara serikat buruh dan pengusaha dalam RUU Cipta Kerja. Dia melanjutkan, keduanya memiliki kepentingan dalam RUU Ciptaker.

Baca Juga

"Kami diminta oleh pimpinan DPR bagaimana menjembatani hubungan antara kepentingan serikat pekerja dan kepentingan pengusaha," kata Supratman dalam keterangan, Ahad (30/8)

Politisi partai Gerindra ini mengatakan, semangat dari pembentukan payung hukum sapu jagat ini adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya di Indonesia. Karenanya, Supratman optimistis komunikasi yang dijalin DPR dengan buruh dan pengusaha bisa menghasilkan rumusan terbaik untuk RUU Cipta Kerja.

"Mudah-mudahan kepentingan kedua belah pihak yang memang sulit bertemu ini lewat fasilitasi DPR saya kira akan mendapatkan hasil rumusan yang lebih optimal," katanya.

Sebelumnya, Baleg DPR RI menggelar pertemuan dengan Apindo guna membahas rumusan terkait omnibus law RUU Ciptaker. Pertemuan ini dilakukan guna menyamakan persepsi terkait rumusan dalam produk hukum tersrbut khususnya klaster ketenagakerjaan

Rapat itu dihadiri Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas, Wakil Ketua Baleg DPR RI Moh Nurdin, serta perwakilan Apindo dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Rapat itu digelar tertutup di gedung Nusantara II DPR, Senayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement