Sabtu 29 Aug 2020 10:28 WIB

Top 5 News: Jenderal Berjilbab, Banser, Hingga Hasan Bisri

Kisah Ustadz Hasan Bisri yang meninggal dunia ketika sujud menyita perhatian pembaca.

Brigjen TNI Tetty Melina
Foto:

5. Ustadz Hasan Bisri Wafat Saat Sujud, Ini Keseharian Beliau

JAKARTA – Seorang pendakwah Muhammadiyah asal Pekalongan, Ustadz Hasan Bisri tampak dalam keadaan sehat saat memasuki masjid. Kemudian, dia bersalaman dengan jamaah sholat Jumat lainnya yang berada di Masjid Al-Ashr Perumahan Gama Permai, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

photo
Hasan Bisri, pengurus Muhammadiyah Pekalongan meninggal dunia saat sujud - (Dok Istimewa)

Setelah mengambil sajadah, dia pun langsung mendirikan sholat sunnah. Namun, saat melakukan sujud pertama badannya pun mulai goyah. Ketika melakukan sujud kedua kalinya, badannya sudah tampak tidak bergerak lagi. Dia pun meninggal dalam keadaan sujud di hari yang istimewa, yaitu hari Jumat.

Sekretaris Umum Pimpinan Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti, mengatakan, Ustadz Hasan Bisri meninggal dalam keadaan sujud pada pertengahan Agustus lalu. Namun, Prof Mu’ti tidak kenal secara dekat dengan almurhum. “Beliau wafat 14 Agustus,” ujar Prof Mu’ti saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (28/8).

Baca berita selengkapnya di sini.

BONUS 6. Kiai Said: Keruntuhan Utsmani Sudah Diprediksi KH Hasyim

JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menjelaskan, keruntuhan Utsmaniyah telah diprediksi dan diantisipasi KH Hasyim Asy'ari.

Menurut dia, runtuhnya Utsmani disusul dengan berdirinya negara Turki dengan sistem nasionalis sekuler, yakni tidak memedulikan agama. Kala itu, banyak hambatan dalam penerapan praktik agama pada kehidupan sehari-hari.

photo
Kekuasaan Utsmani (Ottoman). - (pinterst)

Sementara itu, keruntuhan kekhalifahan juga membuat dunia Islam goncang karena seakan-akan Islam kehilangan pemimpin. Munculnya partai nasionalis sekuler, yakni partai Ba'ath, di Suriah hingga Ikhwanul Muslimin di Mesir menjadi babak baru munculnya konflik di Timur Tengah.

Untuk melawan arus sekulerisme dan liberalisme dalam berbangsa dan bernegara, dikeluarkanlah jargon “Hubbul Wathan Minal Iman” guna mengharmoniskan hubungan agama dengan negara sehingga menjadi bangsa yang nasionalis religius. Eratnya hubungan agama dan negara ini menurut Kiai Said tak ditemukan di negara-negara Timur Tengah.

Baca berita selengkapnya di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement