REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membagikan 1.000 paket sembilan bahan pokok (sembako) untuk warga Yogyakarta di Halaman Gedung Agung Yogyakarta, Jumat (28/8) sore. Pantauan di lokasi, ribuan warga antre mengular di luar pagar Gedung Agung dengan menjaga jarak fisik. Untuk mengambil bantuan itu, mereka harus melalui bilik disinfeksi dan menyerahkan kupon.
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno tampak memantau pembagian paket sembako yang terdiri atas gula pasir, minyak goreng, beras dan teh.
"Sore ini bagi-bagi sembako. Pak Jokowi hanya melihat saja. Sekitar 1.000 sembako," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat ditemui di sela pembagian itu.
Heroe menuturkan bahwa pembagian sembako itu adalah keinginan spontan Presiden Joko Widodo dengan target warga di kawasan Malioboro Yogyakarta melalui pembagian kupon. "Ini tadi agak mendadak, jadi para pedagang kali lima (PKL), buruh gendong, dan teman-teman di sekitar Malioboro," kata dia.
Untuk mencegah potensi penularan Covid-19, Heroe telah meminta warga yang mengantre menjaga jarak fisik dua meter. "Harapan saya tertib dan protokol kesehatan dijalankan dengan baik," kata dia.
Seorang penerima sembako, Slamet Raharjo (38) mengaku mendapatkan kupon sembako dari aparat keamanan saat dirinya melintas di kawasan Gedung Agung Yogyakarta. Bagi pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek daring ini, bantuan itu sangat berarti karena pendapatannya merosot tajam selama pandemi.
"Saya banyak terima kasih soalnya cari segini susahnya minta ampun. Sekarang pendapatan Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu sehari. Kalau sebelum pandemi kita bersih bisa bawa pulang Rp 100 ribu sehari," kata warga Sleman ini.
Presiden Jokowi mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat dalam rangka meresmikan Bandara Internasional Yogyakarta. Jokowi juga menyerahkan banpres produktif di Gedung Agung Yogyakarta.