REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengosongkan dua jabatan krusial, yaitu kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor. Secara resmi kosongnya dua jabatan strategis tersebut terjadi pada Jumat (28/8).
Hal itu setelah pelantikan Syarifah Sofiah sebagai kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, Rustandi sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bogor, serta Tin Suhartini sebagai dokter ahli utama Pemkab Bogor.
Sebelumnya, Syarifah Sofiah menjabat sebagai kepala Bappedalitbang dan Rustandi sebagai kepala Dinsos. Sehingga dua kursi jabatan kosong, lantaran Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin belum menunjuk pengganti.
“Sesuatu hal wajar dan biasa pergantian ini dalam pemerintahan. Ada pergantian pimpinan tidak perlu disikapi secara berlebihan. Yang jelas, dua jabatan kosong ini akan kita isi lewat open bidding,” ucap Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin di kompleks Pemkab Bogor, Cibinong, Jumat.
Ade menyebut, hal wajar untuk sementara membiarkan kepala Dinsos Kabupaten Bogor kosong, sebagai bentuk perbaikan penanganan di masyarakat. Hanya saja, kata dia, memang belum ada pejabat yang sesuai untuk menduduki jabatan itu. “Kemarin dilantik saya sudah usulkan untuk open bidding. Terpenting penanganan di sini baik,” ucap Ade.
Dia pun menyebut, Pemkab Bogor akan melelang tiga kursi kepala dinas. Hal itu setelah posisi kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bogor juga sudah lebih dulu kosong. “Open bidding itu tiga (kursi), Bappedalitbang, Dinsos, dan Disnaker. Harusnya empat dengan Kesbangpol, tapi karena belum selesai, kita belum anggarkan juga, jadi tiga dulu,” ucap Ade yang menjadi ketua DPW PPP Jawa Barat itu.