REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri mengatakan, penyidik sempat membawa Hadi Pranoto ke Bidang Dokter dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Metro untuk mengecek kesehatannya. Namun, Yusri menyebut, kondisi Hadi ternyata saat itu baik.
“Hasil dari Dokkes ternyata yang bersangkutan tidak apa-apa,” kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Kamis (27/8).
Yusri menuturkan, saat itu Hadi mengaku kondisi kesehatannya sedang buruk. Sehingga, penyidik membawa Hadi ke Bidokkes Polda Metro Jaya.
"Menurut yang bersangkutan bilang drop, tapi setelah dilakukan pemeriksaan kepada Dokkes sebenarnya enggak apa-apa. Karena di dalam pemeriksaan kan ada satu poin pertanyaan 'apa dalam keadaan sehat jasmani'," papar Yusri.
"Tapi dengan alasan sakit, akhirnya kita kasih waktu, silakan," sambungnya.
Meski demikian, jelas Yusri, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pengacara Hadi untuk menentukan kapan waktu pemeriksaan terhadap Hadi. Rencananya, penyidik akan secepatnya kembali memanggil Hadi untuk dimintai keterangan.
“Insya Allah secepatnya. Penyidik masih terus berkoordinasi dan pengacaranya minta waktu makanya kami nanti akan koordinasikan lebih lanjut kapan akan dilakukan pemeriksaan,” jelas dia.
Sebelumnya, Hadi Pranoto sempat mendatangi Polda Metro Jaya, Senin (24/8) untuk memenuhi panggilan kedua pemeriksaan dirinya sebagai saksi terlapor dalam kasus dugaan penyebaran hoaks mengenai penemuan obat herbal Covid-19. Meski demikian, pemeriksaan itu kembali tertunda lantaran Hadi mengaku kondisi kesehatannya memburuk. Meski demikian, Hadi tidak menjelaskan secara rinci terkait sakit yang dideritanya.
"Dari Biddokes saya memang kondisi masih sakit, baru keluar dari rumah sakit karena kecapaian juga sampai sekarang masih perawatan. Jadi dari Dokkes minta waktu dan juga koordinasi dengan penyidik dan kalau kondisi sudah membaik saya akan datang lagi ke Polda Metro," kata Hadi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/8).
Hadi Pranoto dan musisi Anji dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh pengacara sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Cyber Indonesia Muanas Alaidid, Senin (3/8) malam. Keduanya dilaporkan atas dugaan tindak pidana ITE dan atau menyebarkan berita bohong (hoaks).
Laporan itu terkait video keduanya yang sedang berbincang mengenai penemuan obat herbal virus corona (Covid-19). Laporan itu telah diterima polisi dan teregister dengan nomor LP/4358/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 3 Agustus 2020.
Ikuti Whatsapp Channel Republika