Kamis 27 Aug 2020 05:55 WIB

Karyawan LG Positif Covid-19 Dikucilkan di Lingkungannya

Manajemen LG Electronics Indonesia menyewa dua apartemen untuk karyawan positif.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Irfan Maulana.
Foto: Uji Sukma Medianti
Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Irfan Maulana.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT LG Electronics Indonesia terus memantau karyawannya di pabrik kawasan MM2100 yang positif Covid-19. Ketua Gugus Tugas Covid-19, LG Electronics, Tony Samapta, menyebut, pihaknya berkomitmen penuh atas kesehatan dan keselamatan karyawan.

"Kami menyewakan apartemen (karyawan positif) yang kami pikir itu disesuaikan kalau dengan keluarga yang dua bedrooms, makanannya juga disuplai, dari perusahaan kami juga memberikan," kata Tony saat ditemui Republika di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (26/8).

Tidak dipungkiri, mencuatnya klaster Covid-19 baru di pabrik LG membuat beberapa karyawan yang positif dikucilkan di lingkungannya. Untuk itu, perusahaan inisiatif untuk menyewakan mereka apartemen.

Saat ini, jumlah karyawan positif yang isolasi mandiri di apartemen berjumlah 8 orang. Baik yang single maupun membawa keluarga. Angka ini bisa bertambah tergantung kebutuhan karyawan.

"Yang di apartemen ada delapan orang tanpa gejala. Artinya kalau ada pengeluaran silahkan. Nanti akan di-reimburse, perusahaan akan ganti. Tapi mereka belinya online. Kan namanya isolasi mandiri," kata Tony.

Adapun, Tony mengaku pihak perusahaan berjanji bertanggung jawab penuh kepada para karyawannya. Sebelumnya, diketahui bahwa penularan kasus Covid-19 di pabrik LG hingga membentuk klaster baru menurut hasil penelusuran sementara, disebabkan oleh adanya imported case.

Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Irfan Maulana, menjelaskan, sejatinya perusahaan asal Korea Selatan tersebut sudah menerapkan protokol secara ketat bahkan sebelum virus corona dinyatakan masuk ke Indonesia. Merujuk 238 karyawan LG positif Covid-19, kata Irfan, hal itu terjadi lantaran banyak karyawan yang tinggal di luar Kabupaten Bekasi, seperti DKI Jakarta dan Kota Bekasi.

"Tidak bisa dipungkiri Kabupaten Bekasi beririsan langsung dengan Kota Bekasi dan Jakarta. Banyak masyarakat yang bekerja di Kabupaten Bekasi tinggal di Jakarta dan Kota Bekasi, begitupun sebaliknya," tutur Irfan di lokasi yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement