Selasa 25 Aug 2020 05:10 WIB

Pelaksanaan KBM SD-SMP di Pamekasan Tunggu Kajian Tim

Tim ini akan mengkaji dari berbagai kemungkinan, termasuk kesiapan dari pihak sekolah

Pelaksanaan KBM SD-SMP di Pamekasan Tunggu Kajian Tim. Foto: Guru memberikan materi pelajaran saat uji coba pembelajaran tatap muka di SMAN 1 Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (19/8/2020). Pembelajaran tatap muka di tengah Pandemi COVID-19 tersebut, per kelas dibagi menjadi dua kelompok yang dilaksanakan bergantian setiap minggunya.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Pelaksanaan KBM SD-SMP di Pamekasan Tunggu Kajian Tim. Foto: Guru memberikan materi pelajaran saat uji coba pembelajaran tatap muka di SMAN 1 Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (19/8/2020). Pembelajaran tatap muka di tengah Pandemi COVID-19 tersebut, per kelas dibagi menjadi dua kelompok yang dilaksanakan bergantian setiap minggunya.

REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Pamekasan, Jawa Timur Akhmad Zaini menyatakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka untuk tingkat SD dan SMP di wilayah itu, masih menunggu hasil kajian tim.

"Di beberapa kabupaten di Jawa Timur memang ada yang mulai melakukan uji coba KBM tatap muka terbatas hari ini. Tapi Pamekasan belum, karena masih menunggu hasil kajian tim," katanya di Pamekasan, Senin (24/8).

Zaini menjelaskan, tim yang dilibatkan dalam mengkaji efektivitas pelaksanaan KBM itu terdiri dari dinas kesehatan, dewan pendidikan, dan tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan.

Tim ini akan mengkaji dari berbagai kemungkinan, termasuk kesiapan dari pihak sekolah yang akan ditunjuk sebagai pelaksana uji coba dalam kegiatan belajar mengajar tatap muka terbatas itu. "Malam ini kami bahas bersama tim terkait rencana uji coba untuk SD dan SMP ini," katanya.

Memang, sambung Zaini, berdasarkan hasil serap aspirasi dari para orang tua dan siswa, mereka lebih suku masuk sekolah secara tatap muka secara langsung dibanding belajar secara daring seperti yang selama ini diterapkan. "Tapi kan pertimbangan sebaran Covid-19 harus diperhatikan," katanya.

Oleh karenanya, sambung mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemkab Pamekasan, pelibatan semua elemen dalam menentukan KBM tatap muka terbatas untuk tingkat SD dan SMP itu penting.

Memilih sekolah yang lebih aman, semisal sekolah yang berlokasi di daerah yang berisiko rendah dalam penyebaran Covid-19 juga penting, untuk mengantisipasi dampak yang tidak diinginkan. "Disamping itu tentunya kesiapan dari pihak sekolah, guru dan murid untuk mematuhi protokol kesehatan," katanya, menjelaskan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement