REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 menjadi pukulan berat bagi sebagian industri manufaktur. Skala prioritas yang bergeser dalam pengeluaran konsumen di tengah kondisi yang serba sulit disinyalir menjadi penyebab melemahnya permintaan sejumlah barang pabrikan manufaktur.
Namun siapa sangka, fenomena ini justru menghasilkan dampak yang sebaliknya bagi industri sepeda di dalam negeri. Permintaan sepeda dikabarkan melonjak di tengah merebaknya wabah pandemi Corona.
"Olahraga sepeda kembali menjadi tren selama masa pandemi ini. Apalagi dengan viralnya soal sepeda Brompton beberapa waktu lalu. Nah, kami ingin memanfaatkan momentum ini dengan menggelar event menarik seperti Bazaar Sepeda, Temu Sapa Komunitas Sepeda, hingga Perawatan Sepeda Gratis," kata Dudy, staf bagian Promosi Mangga 2 Square di Jakarta, Senin (24/8).
Menurut Dody, ada 42 pelapak yang mengikuti bazaar terdiri dari pedagang di Mangga 2 Square dan pedagang online serta aksesorisnya. Dia mengatakan, ada juga pedagang kuliner yang menawarkan berbagai macam makanan untuk pengunjung yang datang.
"Kami menghadirkan berbagai perlengkapan sepeda dalam acara ini. Ada sepeda baru, sepeda bekas, suku cadang hingga aksesoris sepeda. Sepeda yang dijual di bazaar ini terdiri dari berbagai macam merek. Tetapi sebagian besar sepeda merek local," ujar Dudy.
Harga sepeda juga bervariasi, dari sepeda rakyat yang dijual mulai Rp 2 jutaan hingga sepeda sultan yang dibaderol puluhan juta rupiah.
“Selain pembungkus sepeda (folding bike box), aksesoris lain dijual di bazaar ini cukup beragam mulai dari kostum bersepeda, helm, lampu, hingga sarung tangan. Namun kita tidak menampilkan Brompton karena belum memiliki SNI (Standar Nasional Indonesia). Tetapi untuk aksesorisnya ada yaitu bikebox Brompton yang dibuat pelaku UKM," jelasnya.
Acara yang di gelar di lokasi semi outdoor, tetap melaksanakan protokol kesehatan Covid 19.
"Semua pengunjung harus melewati pengecekan suhu tubuh dengan thermo gun dan wajib mengenakan masker," kata Dudy.
Selain sepeda Sultan, bazaar sepeda di Mangga 2 Square juga menghadirkan pedagang sepeda elektrik. Ada beberapa brand sepeda listrik yang ditawarkan di event ini. Salah satunya Jarvis E-Bike.
Jarvis merupakan brand sepeda listrik lokal. Meskipun demikian, komponennya masih didatangkan dari Cina, perakitan dilakukan di Indonesia.
"Kita baru berdiri sejak Agustus 2019. Hingga kini sudah ada 22 main dealer di Indonesia dengan tempat penjualan tersebar di 109 outlet. Sebagai pendatang baru di Indonesia. Kita ingin dikenal semua kalangan," papar CEO Jarvis E-Bike Martin Sentosa.