REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kalangan ulama mendorong agar tokoh pejuang kemerdekaan dari Sukabumi KH Ahmad Sanusi bisa dianugerahi gelar pahlawan nasional. Sebab, tokoh ulama dan pejuang asal Sukabumi ini besar jasanya dalam meraih kemerdekaan bangsa Indonesia.
Hal ini disampaikan Ketua Umum DPP Persatuan Ummat Islam (PUI) Nurhasan Zaidi ketika melakukan ziarah ke makam KH Ahmad Sanusi di sekitar Ponpes Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Ahad (23/8). Ziarah tersebut dilakukan disela-sela rapat pleno Dewan Pertimbangan Pusat PUI.
"Kami melakukan ziarah rutin mendoakan KH Ahmad Sanusi karena beliau luar biasa spiritnya, bukan hanya milik PUI tapi milik bangsa," kata Ketua Umum DPP PUI KH Nurhasan Zaidi.
Seperti diketahui KH Ahmad Sanusi adalah anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan pendiri PUI.
Menurut Nurhasan, saat ini, pihaknya tengah mendorong dan beberapa kali pengajuan agar KH Ahmad Sanusi dianugerahi gelar pahlawan nasional. Namun hingga kini belum ada penetapan dari pemerintah pusat.
"Terbaru, kami komunikasi dengan tim kepresidenan sebagai tim akhir penentuan di presiden. Harapannya penentuan calon pahlawan nasional ini bisa dilakukan pada November 2020.," ujarnya
Sebab, lanjut Nurhasan, sahabat KH Ahmad Sanusi yakni KH Abdul Halim dari Majalengka yang juga pendiri PUI dan anggota BPUPKI sudah lebih dulu dianugerahi pahlwan nasional pada 2010 lalu. "Intinya keduanya sama-sama anggota BPUPKI, kami nilai layak semua anggota BPUPKI jadi pahlawan nasional," imbuh dia.
Nurhasan mengatakan, hampir seluruh jaringan pesantren dan ulama di Jawa Barat lahir dari KH Ahmad Sanusi dan KH Abdul Halim. Sehingga pemerintah harus serius pada tahun inj dan paling lambat 2021 dapat ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Lebih lanjut Nurhasan mengatakan, posisi saat ini bukan hanya mendorong karena bukan lagi perdebatan. Hal ini karena KH Ahmad Sanusi adalah salah satu pendiri bangsa.
"Kenapa harus gelar karena ini spirit dalam melanjutkan misi perjuangan bangsa dan presiden tidak lupa dengan jasa pejuang," kata Nurhasan. Selain mengajukan pahlawan nasioanl, saat ini juga digagas pendirian museum KH Ahmad Sanusi yang menampilkan dokumen dan dokumen karya KH Ahmad Sanusi.
Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PUI Munandi Saleh mengatakan, salah satu agenda rapat pleno dewan pertimbangan pusat adalah terkait penganugerahan gelar pahlawan untuk KH Ahmad Sanusi. "Kami mendorong penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk KH Ahmad Sanusi," kata dia.
Munandi mengatakan, rapat pleno juga untuk memetakan masalah di PUI dalam memajukan organisasi. Khususnya melanjutkan perjuangan pendiri PUI yakni KH Ahmad Sanusi, Mr R Syamsudin, dan KH Abdul Halim.