REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor kembali mengalami penambahan 12 kasus baru dengan total 491 kasus pada Ahad (23/8). Delapan di antaranya berasal dari klaster keluarga.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, kasus itu menambah jumlah klaster keluarga menjadi 43 klaster. Dari jumlah tersebut, kata Retno, mengakibatkan 157 orang terpapar Covid-19.
"Total terkonfirmasi positif (dari klaster keluarga) sebanyak 157 orang berasal dari Kota Bogor dan sembilan orang dari Kabupaten Bogor," jelas Retno dikonfirmasi, Ahad (23/8).
Secara keseluruhan, Retno merinci, terdapat sembilan klaster di Kota Bogor dari 491 kasus positif Covid-19. Pertama, klaster keluarga menjadi yang terbanyak dengan jumlah 31,9 persen atau 157 kasus.
Kedua, klaster luar kota sebanyak 25,8 atau 127 kasus. Ketiga, non klaster 15,2 persen atau 75 kasus. Keempat, klaster fasilitas kesehatan 11,8 persen atau 58 kasus. Kelima, klaster perkantoran 5,5 persen atau 27 kasus. Keenam, klaster keagamaan 4,4 persen atau 22 kasus.
Ketujuh, klaster pusat perbelanjaan 2,8 persen atau 14 kasus. Kedelapan, klaster pasar tradisional 1,6 persen atau delapan kasus. Terakhir, klaster transportasi sebesar 0,6 persen atau tiga kasus.
Retno menjelaskan, sebagian klaster juga dikarenakan kepala keluarga bekerja di luar kota atau beraktivitas di tempat yang berisiko. Oleh karena itu, Retno menghimbau, masyarakat tidak melakukan interaksi dengan keluarga sebelum membersihkan diri.
"Dari luar kota masuk ke rumah, kita ini tidak tahu membawa virus atau tidak, misalkan. Makanya tetp harus bersih-bersih, ganti baju, jangan langsung berinteraksi dengan keluarga," jelasnya.