Ahad 23 Aug 2020 02:53 WIB

Sekolah Partai untuk Cakada Disebut Bukti Kesiapan PDIP

Sekolah cakada berlangsung selama lima hari.

Sekolah partai PDIP (Ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sekolah partai PDIP (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan serius menghadapi Pilkada serentak 9 Desember mendatang. Seluruh calon kepala daerah yang sudah mendapatkan rekomendasi, langsung digembleng melalui sekolah Partai untuk cakada angkatan I. 

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin merespons positif sekolah Partai untuk cakada PDIP yang digelar secara daring selama lima hari itu.

"Memang sekolah calon kepala daerah PDIP tidak lagi menjadi eksklusif, tetapi menjadi terbuka dan menjadi milik rakyat, dan publik juga berhak tahu. Dalam konteks orang-orangnya maupun dalam konteks muatan isi yang disampaikan dalam sekolah tersebut," kata Ujang, Sabtu (22/8)

Pada Jumat siang (21/8), Sekolah Partai untuk cakada PDIP angkatan I itu dibuka langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, arahan Presiden RI ke-5 itu bahkan dilakukan terbuka kepada 129 cakada.

Ujang berpendapat, apa yang dilakukan oleh Partai berlambang banteng moncong putih itu komunikasi politik yang baik untuk rakyat. 

"Yang tadinya dianggap eksklusif menjadi terbuka. Sehingga, rakyat bisa menilai secara utuh bahwa memang calon-calon kepala daerah yang diusung dalam Pilkada itu memang layak," papar Ujang.

Lebih lanjut, Ujang mengaku kerap objektif memberikan penilaian terhadap manajemen di partai politik. PDIP, kata Ujang, jauh berada di depan, dari segi kemajuan manajerial partai. 

"(PDIP) Leading. Saya lihat manajemen PDIP itu bagus, sekarang manajemennya sangat bagus. Secara managemen mereka sudah lebih unggul dari Partai lain," sebut Ujang.

Tak hanya itu, dari segi kesiapan menghadapi Pilkada, sejauh ini Ujang juga menilai, PDIP masih yang paling siap untuk tempur menghadapi Pilkada tahun ini ketimbang partai-partai lain. 

"Mereka (PDIP) lebih siap kelihatannya dibandingkan partai partai lain yang memang dalam konteks konsolidasi dan lain-lain masih belum muncul, masih belum kelihatan," tandas Ujang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement