Jumat 21 Aug 2020 17:48 WIB

Megawati: Yang Korupsi Itu Pasti Kalangan Elite

PDIP tidak ingin kepala daerah yang diusungnya tertangkap KPK.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan pada acara penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang didukung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan pada acara penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang didukung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyingung praktik korupsi yang masih terjadi di Indonesia. Presiden ke-5 RI ini menuturkan perbuatan tercela itu kebanyakan dilalukan oleh para elite negara.

"Tetapi kan kebanyakan, mana ada rakyat yang bisa korupsi, yang korupsi pasti kalangan elite," kata Megawati dalam konferensi virtual di Jakarta, Jumat (21/8).

Ia mengatakan, maraknya praktik korupsi menjadi alasan yang kuat bagi dirinya untuk menyetujui pendirian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Megawati menegaskan, komisi anti-rasuah itu didirikan guna menegakan disiplin semua pihak, khususnya kalangan pemimpin dan juga rakyat.

Putri Presiden ke-1 RI Soekarno ini menegaskan, para pasangan calon kepala daerah untuk menegaskan kembali alasan mereka untuk maju sebagai pemimpin wilayah. Dia mengatakan, calon kepala daerah yang maju karena harta, jabatan atau kekuasaan tidak akan bisa terpilih.

Megawati mengaku tidak ingin para kepala daerah yang diusung PDIP terjaring oleh KPK. "Bagaimana kalian akan mempunyai inspirasi kalau dalam pikiran kalian tidak ada isinya. Saya sangat sedih kalau melihat dari kalangan PDIP itu ada yang diambil oleh KPK," katanya.

Disaat yang bersamaan, Megawati juga meminta para calon yang mendapat rekomendasi untuk tidak angkuh. Dia menegaskan, para calon kepala daerah terpilih nantinya harus mau keluar dari kepongahan dan memiliki keinginan untuk turun ke bawah menemui rakyat.

Sebelumnya, hal tersebut diungkapkan Megawati saat memberi arahan dalam sekolah partai yang diadakan PDIP. Sekolah yang diadakan bagi para calon kepala daerah itu dilakukan secara daring di tengah pandemi virus SARS-CoV-2 alias Covid-19.

Mereka akan digembleng materi terkait Pancasila, kebangsaan, politik, strategi pemenangan pilkada dan sejarah Indonesia. Sekolah partai merupakan tradisi PDIP untuk memberikan materi sekaligus pembelajaran kepada para calon kepala daerah tentang politik kebangsaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement