Jumat 21 Aug 2020 08:12 WIB

Islamic Values: 4 Pesan Rasulullah Saat Hijrah ke Madinah

Empat pesan Rasulullah disampaikan ketika baru tiba di Madinah.

Rasulullah memberikan empat nasihat ketika pertama kali tiba ke Madinah setelah melewati perjalanan hijrah yang mencekam.
Foto:

2. Berilah makan (Giving; Usefull)

Nasihat kedua ini beliau SAW berharap agar kita menjadi sosok yang peduli, peka dan bermanfaat buat orang lain. Giving bukan hanya kewajiban seorang mukmin tapi ia sudah harus menjadi karakter, budaya atau bahkan gaya hidup.

Jangan menunggu kaya dan mampu untuk berbagi, justru dengan berbagi, Allah akan bikin kita jadi kaya, kaya hati dan harta, Allah akan mampukan kita insya Allah. Kalau orang kaya rajin sedekah itu mah biasa, tetapi orang miskin dan susah lalu ia rajin bersedekah, itu baru luar biasa, sebab ia mengalahkan egonya, ia mendahulukan keperluan saudaranya dan yang utama adalah bahwa ia telah taat dan patuh kepada perintah Allah SWT untuk berderma dan berbagi baik di kala lapang maupun sempit (QS. Aali Imran [3] :134).

Tambah lagi dalam kesempatan lain Rasulullah SAW memberikan statement bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah (al yadul 'ulya khoirum minal yadis sufla), bahkan dalam urusan bersedekah beliau SAW dan para sahabat adalah teladan, ini amazing kan. Nah, dalam hal ini sebagai pribadi yang tinggal di tengah-tengah masyarakat, berpikirlah tentang kebaikan apa yang telah kita lakukan untuk orang lain, manfaat apa yang sudah saya berikan, bukan malah kebalikannya, dapat apa saya, jadi apa saya.

Sebagai penguasa, pejabat atau anggota legislatif, sejatinya kalau kita ingin melaksanakan islamic value ini berpikirlah tentang give bukan get dengan bekerja secara profesional dan optimal, berpikirlah tentang apa yang sudah saya dedikasikan dan saya persembahkan untuk bangsa dan negara. Bukan malah kebalikannya, nanti saya dapat apa, saya jadi apa, nanti enggak dapat dan enggak jadi apa-apa malah kecewa dan sia-sia amalnya.

Sebagai seorang mukmin semestinya kita berpikir tentang apa yang sudah kita lakukan untuk agama ini, bukan apa yang saya dapat dari agama ini. Sebagai karyawan, kalau yang ada dibenaknya adalah saya akan bekerja maksimal sehingga perusahaan atau lembaga menjadi maju dan terus berkembang.

Hal ini bisa kita pakai di semua sektor, sebab saya meyakini bahwa apa yang kita beri akan berpulang ke kita, apa yang kita tanam kita kan memetik hasilnya. Apalagi kita tahu berbagi adalah sebagai tanda syukur sementara Allah memberitahu kita bahwa siapa saja bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri (QS. An Naml :40 dan QS. Luqman : 12). Dengan ini kita akan yakin bahwa "the more you give the more you get," insya Allah.

3. Sambunglah tali persaudaraan (Brotherhood; Netrwork)

Falsafah hidup yang diajarkan orang tua kita yaitu "seribu teman masih kurang, satu musuh terlalu banyak." Nampaknya selaras dengan islamic value yang diajarkan oleh baginda Rasul SAW. Sebab silaturrahim mendapat porsi khusus dalam agama kita.

Misalnya hadits Rasul SAW yang menyatakan bahwa silaturahim adalah kunci panjang umur dan murah rezeki: "Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi," (HR. Bukhari – Muslim). Silaturrahim juga disejajarkan dengan tauhid dan ibadah mahdhah yang fundamental yang menjadi penyelamat bagi kita dari api neraka:

"Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi." (HR Bukhari dan Muslim).

Silaturrahim juga sangat istimewa kedudukannya sebab bila bermasalah kita dengan urusan silaturrahim maka haram surga bagi kita, sebagaimana sabda beliau SAW: "Tak akan masuk surga pemutus tali silaturahmi".(HR. Bukhari dan Muslim).

Menyambung tali silaturrahim hatta kepada orang yang menzhalimi kita adalah perbuatan yang sangat mulia, "Maukah kalian saya tunjukkan perilaku akhlak termulia di dunia dan di akhirat? Maafkan orang yang pernah menganiayaimu, sambung silaturahmi orang yang memutuskanmu dan berikan sesuatu kepada orang yang telah melarang pemberian untukmu."

Namun kebalikannnya, bagi yang suka memutus tali silaturahmi akan dianggap sebagai perusak kehidupan, sebagaimana yang termaktub dalam QS. Muhammad :22-23, Allah SWT berfirman: "Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan tali silaturahmi (kekeluargaan)? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka".

Silaturrahim yang baik antar kita akan menghantarkan kita kepada ketaatan, menjadi sebab hadirnya kebaikan demi kebaikan serta disukai oleh kebanyakan manusia. Maka selayaknya kita jaga hubungan baik antar personal, antar keluarga, tetangga, pertemanan, antar sesama manusia, antar negara dan bangsa, tanpa melihat perbedaan suku, ras, agama dan bangsa. Bismillah!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement