REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Cagar budaya berupa bangunan Makam Asayyid Ali Asghor dan lingkungan Makam Islam ahli waris Pondok Pesantren Ndresmo, Kelurahan Sidosermo, Kota Surabaya, Jawa Timur, direvitalisasi.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan alasan revitalisasi bangunan cagar budaya tersebut karena Asayyid Ali Asghor adalah salah satu ulama yang sangat berjasa mencerdaskan masyarakat Surabaya, khususnya terkait syiar agama Islam.
"Sebelum purna tugas, saya ingin bisa merevitalisasi makam Asayyid Ali Asghor dan pondok pesantren tertua (Ndresmo) di Surabaya," katanya, Kamis (20/8)
Pada kesempatan itu, ia juga bercerita, ketika meletus pertempuran 10 November, Kampung Santri Ndresmo ini dijadikan markas santri-santri se-Jawa Timur. Para santri itu bermarkas di Ndresmo untuk mengatur strategi melawan penjajah.
"Dulu almarhum bapak saya cerita, Pondok Ndresmo dipakai untuk markasnya santri seluruh Jawa Timur. Saat itu ketika K.H. Abdul Wahab Hasbullah menyampaikan resolusi jihad dan santri se-Jatim itu kumpul di pondok-pondok," katanya.
Sejak zaman prakemerdekaan, lanjut dia, Kampung Ndresmo ini sudah dihuni oleh kiai dan para santri untuk menimba ilmu agama. Bahkan, saat masa perebutan kemerdekaan, santri-santri di sini juga ikut berjuang merebut kemerdekaan.
"Setelah saya belajar sejarah, saya mengerti tentang Ndresmo ini. Jadi kemerdekaan yang bisa diraih itu sebetulnya selain berbagai suku bangsa, banyak santri bukan hanya dari Surabaya yang ikut berjuang," kata Risma.
Menurut dia, revitalisasi bangunan tersebut mulai dari pemasangan lampu klasik dan vitrase (tirai tipis) untuk makam Asayyid Ali Asghor serta pagar keliling makam ahli waris kawasan Ndresmo.
Selain itu, kata dia, pemkot juga melakukan renovasi mushala putra dan putri di area makam, pavingisasi jalan mulai pintu masuk serta area makam Ndresmo.
Bahkan, pemkot juga melakukan revitalisasi gapura dan pagar di area depan makam serta pemasangan PJU (Penerangan Jalan Umum) di sepanjang jalan menuju makam Sayyid Ali Asghor dan di dalam area makam ahli waris.