Kamis 20 Aug 2020 16:03 WIB

Survei Indikator: 54,6 Persen Elite Ingin PSBB Dilanjutkan

Indikator melakukan survei terhadap 304 elite di 20 kota terkait pandemi Covid-19.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Anggota kepolisian menghentikan kendaraan di kawasan Fatmawati, Jakarta, Senin (10/8). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya kembali menerapkan sanksi tilang terhadap kendaraan roda empat yang melanggar peraturan ganjil genap di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anggota kepolisian menghentikan kendaraan di kawasan Fatmawati, Jakarta, Senin (10/8). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya kembali menerapkan sanksi tilang terhadap kendaraan roda empat yang melanggar peraturan ganjil genap di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Survei Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, bahwa berdasarkan hasil survei lembaganya, 50,6 persen tokoh pemuka opini atau elite setuju jika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilanjutkan. Survei dilakukan sejak awal Juli hingga awal Agustus 2020.

"Sebanyak 54,6 persen setuju untuk dilanjutkan, 43,4 persen elite merasa PSBB sudah cukup, dan 2 persen lainnya tidak mau menjawab," ujar Burhanuddin dalam rilisnya yang disampaikan secara daring, Kamis (20/8).

Baca Juga

Ia mengatakan, survei kali ini berbeda karena responden merupakan tokoh pemuka opini atau elite, yang pernyataannya terkadang dikutip oleh media massa. Sebab, 304 responden dari 20 kota di Indonesia, terdiri dari akademisi, redaktur politik dan kesehatan media, pengusaha, pengamat kesehatan, sosial dan politik, tokoh organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, LSM, dan organisasi profesi.

"Responden kami kali ini adalah pemuka opini, sedangkan biasanya kan warga. Kita akui, kita tidak punya kerangka sampel untuk responden pemuka opini," ujar Burhanuddin.

Meski begitu, hasil survei ini berbeda jika yang menjadi responden adalah warga biasa. Sebab, masyarakat yang setuju agar PSBB dilanjutkan lebih sedikit.

"Kita tanya warga, pada bulan Mei yang ingin agar PSBB dilanjutkan itu 50,6 persen dan pada bulan Juli 34,7 persen," ujar Burhanuddin.

Sementara itu, Sumatera Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Barat menjadi tiga provinsi yang yang paling baik menjalankan PSBB. Provinsi yang dipimpin Irwan Prayitno itu mendapatkan nilai 67 dari 100.

"Sumatera Barat paling tinggi, terus DKI Jakarta (skor 66,3), Jawa Barat (skor 66,3), Jawa Tengah (skor 65,8), Riau (skor 62,3)," ujar Burhanuddin.

Survei dilakukan sejak awal Juli hingga awal Agustus 2020. Adapun, jumlah responden sebanyak 304 elite dari 20 kota di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement