Kamis 20 Aug 2020 22:41 WIB

10 Tahun Kemoterapi: 'Saya Beruntung Biaya Ditanggung'

Lilik mengaku memperoleh banyak kemudahan dalam mengakses layanan BPJS Kesehatan.

Kemoterapi (Ilustrasi)
Foto: Google
Kemoterapi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN --  Setiap orang berharap bisa menjalani hidup sehat tanpa menderita penyakit apapun. Namun jika Tuhan menguji seseorang dengan penyakit tertentu, maka tidak ada cara lain agar ia berusaha untuk mengobatinya.

Hal itu yang diungkapkan oleh Lilik Kuncahyo saat ditemui beberapa waktu lalu. Warga Plosokuning, Minomartani ini bercerita jika sejak 10 tahun lalu, istri tercintanya, Erna Arti, harus menjalani kemoterapi akibat sakit yang dialaminya.

"Sejak 2010 sudah dikemoterapi karena penyakit kanker, sampai saat ini juga masih menjalani kemoterapi. Sekarang hampir selesai, istri saya menjalani pengobatan rutin. Istri saya mengaku pusing. Setelah diperiksa ada benjolan di bagian (syaraf) kepalanya. Kemudian menjalani kemoterapi lagi," kata Lilik dalam rilis pers BPJS Kesehatan yang diterima pers, kemarin.

Selama menjalani proses kemoterapi, Lilik mengaku memperoleh banyak kemudahan dalam mengakses layanan BPJS Kesehatan untuk terapi yang dijalani istrinya. Kemoterapi dijalani sang istri sejak tahun 2010 lalu setelah dokter mengatakan ada kanker di payudaranya.

Belum selesai menjalani kemoterapi di bagian kepala, sejak 2019 Erna juga menjalani kemoterapi di bagian lain. Dokter menemukan adanya cairan di bagian paru-paru. Hingga kini, Erna masih menjalani kemoterapi untuk mengobati penyakitnya.

"Kemoterapi tergantung tahapannya. Setelah kemoterapi pertama harus dipantau oleh dokter. Setelah itu diminta kemoterapi lagi oleh dokter, bisa dua pekan setelahnya atau dua bulan setelahnya. Tergantung kondisi penyakit dalam tubuh pasien," kata Lilik lagi.

Ia tak bisa membayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan jika tidak ada Program JKN-KIS. Mengingat tindakan  kemoterapi adalah tindakan medis dengan biaya yang sangat mahal, sehingga tidak sedikit orang yang tidak sanggup membiayai kemoterapi tanpa adanya jaminan kesehatan.

Beruntung, masalah biaya untuk kemoterapi bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan. "Program JKN-KIS ini sangat membantu saya dan keluarga saya," katanya, menegaskan.

Lilik berpesan kepada warga masyarakat untuk yang belum menjadi peserta JKN-KIS: "Mari kita jaga bersama keberadaan program ini, karena dengan program ini kita bisa membantu sesama yang membututhkan. Dan saya berharap dengan pengobatan rutin ini, istri saya bisa sembuh," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement