Rabu 19 Aug 2020 00:25 WIB

Pemerintah Jamin Ketersediaan 300 Juta Jarum Suntik

Tahun ini Indonesia produksi 100 juta jarum suntik untuk vaksin.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Kebutuhan jarum suntik untuk vaksin Covid-19 dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri.
Foto: Reuters
Kebutuhan jarum suntik untuk vaksin Covid-19 dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, kebutuhan jarum suntik untuk vaksin Covid-19 dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Melalui perusahaan BUMN Indofarma, Indonesia mampu memproduksi 100 juta jarum suntik pada tahun ini.

“Kami ingin sampaikan bahwa pada saat sekarang perusahaan BUMN Indofarma telah mampu produksi 100 juta jarum suntik pada tahun ini,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (18/8).

Baca Juga

Jumlah produksi jarum suntik untuk vaksin Covid-19 ditargetkan akan meningkat hingga lebih dari 300 juta jarum pada tahun depan. “Tahun depan bisa meningkat mencapai lebih dari 300 juta jarum suntik. Kemampuan Indonesia untuk jarum suntik bisa dipenuhi produksi dalam negeri,” kata Wiku.

Saat ini, Indonesia telah memasuki uji klinis tahap III vaksin Covid-19 hasil kerja sama antara PT Bio Farma dengan perusahaan Cina, Sinovac. Menurut Manajer Lapangan Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad, dr Eddy Fadliyana, terdapat beberapa kriteria agar vaksin tersebut lolos uji klinis tahap III.

Vaksin tersebut dapat dikatakan berhasil jika tak banyak relawan yang mengalami efek samping yang berat dan muncul antibodi di tubuh para relawan setelah vaksin disuntikkan. “Lalu dilihat efikasinya, jadi nanti kelompok yang divaksin itu kelihatan tidak terkena infeksi virus Covid-19, selama enam bulan (proses uji klinis),” ujar dia.

Ia menjelaskan, antibodi di tubuh akan timbul dalam 14 hari setelah penyuntikan vaksin kedua. Dalam proses uji klinis, para relawan akan menjalani dua kali penyuntikan vaksin. Kemudian, tim riset akan melihat perkembangannya dalam enam bulan ke depan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement