REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengungkapkan penambahan kasus warga terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 10 orang sehingga totalnya kini mencapai 551 orang.
"Untuk 'update' COVID-19 di Kabupaten Kediri ada penambahan 10 yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kini totalnya 551 kasus," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri dr Ahmad Chotib di Kediri, Sabtu (15/8).
Ia mengatakan dari 551 kasus yang terkonfirmasi di Kabupaten Kediri, 133 orang masih dirawat dan 30 orang lainnya telah meninggal dunia. Namun, untuk jumlah pasien yang sudah sembuh juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
"Ada 14 yang sudah sembuh kini. Total ada 388 yang sudah sembuh," kata dia.
Dirinya mengungkapkan berbagai kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kediri. Kecamatan Pare terdapat kasus yang cukup besar hingga 58 orang yang dinyatakan positif. Begitu juga dengan Kecamatan Semen, ada sejumlah 58 terkonfirmasi positif Covid-19.
Warga yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut juga mendapatkan perawatan oleh tim medis. Mereka ada yang menjalani isolasi mandiri di sejumlah lokasi yang telah disiapkan, namun ada juga yang dirawat oleh tim medis rumah sakit.
"Ada satu orang yang meninggal dunia terkonfirmasi positifCovid-19 dari Desa Blawe, Kecamatan Purwoasri. Ia meninggal dunia di RSKK (Rumah Sakit Kabupaten Kediri)," kata dia. Pihaknya mengingatkan warga agar tetap berhati-hati, menjaga kesehatan dengan selalu mengenakan masker dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
"Kembali kami sampaikan bahwa kita bisa menekan penyebaran Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker saat beraktivitas, menjaga jarak aman dengan orang lain dan sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir," kata dia. Ia juga menganjurkan warga menghindari kerumunan atau kegiatan yang mendatangkan banyak orang.
Dengan kesadaran menjalankan protokol kesehatan dan dilakukan secara berkelanjutan tersebut, ia menyatakan optimistis bisa memutus mata rantai penularan COVID-19 di Kabupaten Kediri.