Kamis 13 Aug 2020 19:30 WIB

UBSI Teken MoU dengan Asosiasi Museum Indonesia DKI Jakarta

MoU tersebut bentuk sinergisitas dunia pendidikan dan permuseuman.

UBSI menandatangani nota kesepahaman (MoU)  dengan Asosiasi Museum Indonesia DKI Jakarta Paramita Jaya.
Foto: Dok UBSI
UBSI menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Asosiasi Museum Indonesia DKI Jakarta Paramita Jaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Univeristas Bina Sarana Informatika (UBSI)  meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Jakarta Paramita Jaya. 

Penandatangan MoU  dilakukan oleh Dr  Mochammad Wahyudi selaku rektor Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) dan Yiyok T Herlambang selaku  ketua Asosiasi Museum Indonesia DKI Jakarta Paramita Jaya. Acara itu diadakan di  Gedung Rektorat kampus UBSI, Jl Kramat Raya No 98, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat,  Selasa (11/8).

Penandatanganan perjanjian kerja  sama ini disaksikan oleh Diah Puspitasari selaku wakil Rektor I Bidang Akademik, dan Ita Suryani selaku ketua Program Studi (Prodi) Hubungan Masyarakat  UBSI.

Yiyok T Herlambang mengatakan penandatanganan MoU ini sebagai bentuk sinergisitas dunia pendidikan dan permuseuman. “Semoga kerja  sama ini mampu membawa kemaslahatan bersama dan peningkatan kualitas SDM, Salam musem dihatiku,” ungkap Yiyok dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Rektor UBSI Mochamad  Wahyudi  mengatakan, penandatanganan perjanjian tersebut  sebagai payung kerja sama program jangka panjang UBSI dengan AMI.

“Nota kesepahaman ini memuat tentang Kerjasama Pengembangan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat,” ujarnya.

photo
Rektor Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), Mochamad Wahyudi (keempat dari kiri) memberikan cindera mata kepada Ketua Asosiasi Museum Indonesia DKI Jakarta Paramita Jaya, Yiyok T Herlambang. (Foto: Dok UBSI)

Wahyudi berharap kerja sama ini nantinya dapat diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan akademisi. Artinya,  antara perguruan tinggi dan dunia industri harus dapat sejalan dan bekerja sama dengan baik guna tercapainya lulusan yang berkualitas.

“Untuk menghasilkan lulusan yang profesional perlu wadah untuk dapat secara langsung mempraktikkan ilmu pengetahuan yang didapat saat kuliah,” kata Wahyudi.

Ia menambahkan mahasiswa perlu mengkaji lebih dalam lagi ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai bidangnya masing-masing agar mampu bersaing di dunia kerja dan dunia industri.

“Semoga kerja  sama ini dapat mendukung peningkatan kualitas mahasiswa agar mampu menghasilkan lulusan yang dapat diterima dunia industri dan siap bersaing dengan SDM lainnya,” tutup Wahyudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement