REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Univeristas Bina Sarana Informatika (UBSI) meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Jakarta Paramita Jaya.
Penandatangan MoU dilakukan oleh Dr Mochammad Wahyudi selaku rektor Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) dan Yiyok T Herlambang selaku ketua Asosiasi Museum Indonesia DKI Jakarta Paramita Jaya. Acara itu diadakan di Gedung Rektorat kampus UBSI, Jl Kramat Raya No 98, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (11/8).
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini disaksikan oleh Diah Puspitasari selaku wakil Rektor I Bidang Akademik, dan Ita Suryani selaku ketua Program Studi (Prodi) Hubungan Masyarakat UBSI.
Yiyok T Herlambang mengatakan penandatanganan MoU ini sebagai bentuk sinergisitas dunia pendidikan dan permuseuman. “Semoga kerja sama ini mampu membawa kemaslahatan bersama dan peningkatan kualitas SDM, Salam musem dihatiku,” ungkap Yiyok dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Rektor UBSI Mochamad Wahyudi mengatakan, penandatanganan perjanjian tersebut sebagai payung kerja sama program jangka panjang UBSI dengan AMI.
“Nota kesepahaman ini memuat tentang Kerjasama Pengembangan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat,” ujarnya.
Wahyudi berharap kerja sama ini nantinya dapat diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan akademisi. Artinya, antara perguruan tinggi dan dunia industri harus dapat sejalan dan bekerja sama dengan baik guna tercapainya lulusan yang berkualitas.
“Untuk menghasilkan lulusan yang profesional perlu wadah untuk dapat secara langsung mempraktikkan ilmu pengetahuan yang didapat saat kuliah,” kata Wahyudi.
Ia menambahkan mahasiswa perlu mengkaji lebih dalam lagi ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai bidangnya masing-masing agar mampu bersaing di dunia kerja dan dunia industri.
“Semoga kerja sama ini dapat mendukung peningkatan kualitas mahasiswa agar mampu menghasilkan lulusan yang dapat diterima dunia industri dan siap bersaing dengan SDM lainnya,” tutup Wahyudi.